Michael bilang jikalau ia akan mencari beasiswa atau BAfoeg, yaitu kredit ringan dari pemerintah Jerman untuk mahasiswa dan kerja part time sambil kuliah.
Melihat kemauan keras anakku, aku terharu dan bangga. Kami mengiyakan kemauannya.Â
Kakaknya, mas Philipp meyakinkanku, "Mama biarkan Michael kuliah di Swiss, itu jalan yang terbaik untuk meraih cita-citanya."
Aku dan suami menghitung biaya semuanya dan berencana untuk menjual kebun kosong kami, di luar kota untuk membiayai kuliah Michael.
Michael menolak kami membiayai kuliahnya dengan menjual tanah. Aku bilang di Indonesia itu biasa, menjual sawah untuk biaya studi.
Kakak adik yang saling mendukung
Akhirnya Michael mulai kuliah dan terus mencari Bafoeg atau kredit mahasiswa dan mencari beasiswa.Â
Ternyata diam-diam mas Philipp kakaknya setiap bulan mentrafer uang makan untuk adiknya, aku terharu sekali.Â
Aku tidak pernah minta mas Philipp bantu adiknya. Saya kira hanya terjadi di Indo, di mana saya dulu sebagai anak tertua membantu biaya kuliah adik-adikku.Â
Aku bersyukur atas anak-anak yang saling mengasihi. Sambil kuliah Michael terus berusaha mencari beasiswa.Â
Dana Bafoeg atau kredit dari pemerintah Jerman ditolak, mungkin dipandang gaji suami masih mencukupi.