5. Bukan hanya tembang Jawa.
Dalam pertunjukan wayang Dalang Seno, terkadang bukan hanya tembang Jawa.
Apabila undangan pertunjukan wayang di Jawa Timur, tembang Jawa dengan cengkok Jawa Timuran dinyanyikan. Â Misalnya tembang Gagrakan Banyuwangi.
Apa bila pertunjukannya di tanah Sunda, menyertakan tembang Sunda dan tarian Sundanya yang energik, sedikit seksi dan indah itu. Misalnya tembang Bajing Loncat.
Bila tampil di daerah banyumas, tarian dan tembang banyumasan.
Inilah kelebihan pesinden Dalang Seno yang pesinden dan wiyogo atau penabuh gamelan studen atau lulusan  ISI Yogyakarta atau paling tidak SMKI Yogyakarta. Jadi benar-benar membanggakan, karena image seniman kurang terpelajar tidak ada di Dalang Seno.
Ki Seno Nugroho
Siapakah Dalang Seno, dalang muda yang inovativ, cerdas, lucu dan berjuang untuk melestarikan budaya jawa terutama wayang kulit?
Setelah berkali-kali menonton pertunjukannya, melalui vedio, saya bisa merasakan, betapa Dalang Seno memiliki keprihatinan dan kecemasan akan masa depan budaya Jawa terutama wayang kulit.
Dalang Seno atau Ki Seno Nugroho lahir di Yogyakarta, 23 Agustus 1972.Â
Dalang seno mengenyam pendidikan pedalangan di Sekolah Menengah Kesenian Indonesia di Yogyakarta. Lahir dari keluarga seniman, bapaknya juga seoran dalang Ki Suparman, ibunya Suyekti.
Ki Seno Nugroho, menyatukan wayangkulit gaya Yogyakarta dan Surakarta.
Amat terkenal dengan guyonan yang spontan,kontekstual, aktual dan lucu saat menampilkan punokawan. ( Semar, Gareng, Petruk dan Bagong)