Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Meraih Rindu di Pulau Kreta Yunani di Masa Pandemi

1 September 2021   18:59 Diperbarui: 3 September 2021   13:58 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Restaurant di pinggir pelabuahan tua Chania/dokpri

Setelah capek jalan-jalan kami masuk ke restaurant, yang terletak di pelabuhan tua Chania. Menurut rekomendasi masakan di restauran ini masakan tradisional Kreta dan enak. Rumah tua bertingkat dua, restaurant ini dan terasenya di tingkat atas dan bawah penuh, juga halamannya penuh dengan tamu pengunjung restauranT. 

Meskipun demikian kami bertanya kepada pegawai restaurant apakah ada 4 tempat untuk kami. Dengan sopan pegawai restaurant mengatakan "Apakah kami mau menunggu sekitar 10 menit sampai 15 menit?" Kami katakan Ya" Kemudian pegawai restaurant mempersilakan kami menunggu di bangku panjang di pinggir restaurant dan memberikan daftar menu, dalam dua bahasa dan dua tulisan, sebelah kiri tulisan dan bahasa Yunani, sebelah kanan berbahasa Inggris dan tulisan Latin. 

Tak lama kemudian pegawai restauran itu datang lagi dengan membawa nampan berisi air putih dingin. Hmm mereka merasakan juga kami kepanasan dan kehausan setelah menyusuri kota tua yang cantik di malam hari.

Meskipun kami menunggu, tetapi sama sekali tidak bosan, sambil duduk mengamati tourist yang lalu lalang, mereka datang dari mana-mana, terdengar dari berbagai bahasa Gang digunakan, tetapi sebagian besar dari Yunani, mungkin dari daratan Yunani. Saat ini sedang liburan sekolah di Yunani dan di Eropa, sehngga banyak orang tua dan anak-anak. 

Restaurant di pinggir pelabuahan tua Chania/dokpri
Restaurant di pinggir pelabuahan tua Chania/dokpri

Menarik perhatianku, para wanitannya berpakaian dan berdandan sangat feminim, dengan gaun dan sepatu tinggi, beda dengan wanita Jerman yang berdandan sangat sportLich. Aku Ingat saat kursus bahasa Jerman, teman-teman kursusku dari Eropa timur pernah menyampaikan pendapatnya "Tidak heran kalau pria Jerman melirik wanita-waniata asing, karena wanita asing lebih feminim“.

Kembali ke menunggu tempat duduk, akhirnya pelayan restauran yang ramah itu mempersilakan kami duduk di tempat yang sudah kosong. Jam sudah menunjukan 21.30, tetapi masih saja banyak tamu keluar masuk restaurant dan jalanpun masih banyak tourist yang keluar masuk. 

Seandainya di Jerman, pelayan restaurant pasti telah mengingatkan, kalau dapur tutup jam 22.00 dan tidak menerima pesanan lagi. Benar kata Siddi, tetanggaku orang Yunani, bahwa malam hari justru orang-orang keluar dan makan di luar sedangkan siang hari siesta, atau istirahat siang, karena siang hari di musim panas memang panas sekali, lebih dari 30 derajad.

Pelayan restaurant, menanyakan apa yang kami minum sebelum kami memutuskan apa yang kami makan. Kami memesan air jeruk peras segar, jeruk hasil petani Kreta, sebotol besar air dan anggur merah, anggur dari kebun dan Winzer atau pembuat anggur Kreta. Setelah melihat-lihat daftar menu, akhirnya kami memutuskan untuk memilih macam-macam makanan pembuka dan makanan utama, supaya kami cicipi bersama-sama.

Makanan pembuka saya memilih bunga zukini goreng yang diisi nasi berbumbu, Philipp anak pertamaku memilih telor yang digoreng dengan keju domba atau kambing, Michael anak ke duaku memilih Satziki, yaitu Joghurt domba atau kambing dengan bawang putih dan parutan mentimun. Biji oliven mendapatkan gratis dari restaurant. 

Tidak lama kemudian, pelayan pun datang membawa pesanan makanan pembuka kami lengkap dengan roti khas Kreta, mirip roti tawar indo, tetapi berwarna coklat dan diiris tebal. Roti tersebut diletakkan dalam kranjang roti kecil tetapi masih dalam bungkusan kertas roti. Hal ini aneh dan berbeda dari biasanya, mungkin supaya roti tidak cepat kering, karena udara di Kreta, panas dan kering. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun