Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Meraih Rindu di Pulau Kreta Yunani di Masa Pandemi

1 September 2021   18:59 Diperbarui: 3 September 2021   13:58 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di pelabuhan Pulau Kreta, Yunani. Sumber: Piqsels.com

Keluar dari bandara kami dikejutkan oleh suara nahe, suara serangga yang biasa kita dengar di desa-desa tanah air di sore hari, orang jawa bilang suara orong-orong, tapi ini jam 12.00 siang hari, suara keras orong-orong yang bersembunyi di batang-batang pohon oliven. 

Pulau Kreta dengan laut birunya dan gereja kecil dimana-mana, mirip puranya orang Bali/dokpri
Pulau Kreta dengan laut birunya dan gereja kecil dimana-mana, mirip puranya orang Bali/dokpri

Dengan diiringi suara orong-orong kami berjalan dengan menyeret kopor kami masing-masing menuju tempat penyewaan mobil yang berada kurang lebih 100 meter dari bandara. Panas dan berdebu itu kesan saya, tidak heran kalau mobil-mobil juga berdebu.

Kami berjalan diatas trotoar yang sederhana dan terdapat lubang disana-sini. Penyewaan mobil menempati suatu tanah lapang tanpa pengeras tanah, tidak heran kalau mobil lewat debu beterbangan.

Kantor penyewaaan mobil, merupakan rumah dari kontainer, sederhana sekali. Karena kantor penyewaan mobil kecil antrean sampai ke halaman, hanya boleh dua orang ada di dalam ruangan supaya jarak tetap terjaga. Selain kami, telah mengantri keluarga tourist dari Rusia, keluarga muda dengan bayi yang tertidur pulas di pangkuan ibunya.

Tidak lama kemudian kami mendapatkan mobil dan meneruskan perjalanan kami ke Stalos, rumah sewaan kami. Perjalanan dari bandara ke rumah sewaan kami hanya 30 menit. 

Di kiri kanan jalan yang kami lewati, perkebunan oliven, perkebunan jeruk, pohon -pohon kaktus, pohon ara, panas kering dan berdebu, di kejauhan sana pantai yang biru.

Sampai di rumah penginapan pegawai penyewaan rumah, seorang ibu-ibu yang ramah telah menunggu kami. Segera kami ditunjukan segala ruangan dan fasilitas yang boleh kami gunakan, dari kolam renang, meja tenis, sampai dapur dan mesin cuci juga grill yang boleh kami gunakan.

Hasan-Pascha Mosche di Chania, Kreta (foto oleh Nadia Baumgart)
Hasan-Pascha Mosche di Chania, Kreta (foto oleh Nadia Baumgart)

Sebagai sambutan selamat datang, kami menerima sebotol air dingin, sekeranjang buah-buahan lokal, seperti jeruk, persik dan anggur, juga sebotol minyak oliven dan sebotol anggur merah produk setempat. 

Setelah menjelaskan semuanya ibu itupun pergi dengan mengucapkan selamat berlibur, memesan apa bila ada masalah, menelpunnya dan menyampaikan hari rabu atau kamis, seprei diganti, rumah , halaman, kolam renang dan kamar- kamar dibersihkan.Supaya tidak terganggu kita boleh memesan kapan rumah dibersihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun