Zuerich merupakan kota Bank kota perekonomian terletak di sebelah utara danau Zuerich. Kota tua yang cantik menawan di pinggir sungai Limmat yang bermuara di danau Zuerich. Selain sungai Limmat, sungai Sihl juga mengalir di kota bank tersebut.
Saya tulis di sini karena saya sungguh terkesan akan keindahan, kejernihan dan kealamian sungai ini, saking bersihnya air sungai dan air danau di Zuerich bisa langsung diminum.Â
Seperti kota-kota di Eropa, pinggiran sungai merupakan tempat tamasya  dengan restauran, kaffee dan taman-tamannya yang terpelihara dan cantik. Setiap kali kami ke Zuerich, tidak bosannya kami jalan-jalan sepanjang sungai Limmat dan sungai Sihl.
Sungai Limmat
Sungai Limmat yang lebar dan jernih membelah  kota tua nan cantik di Zuerich. Sungai ini nantinya mengalir sampai sungai Rhein di Jerman dan sampai ke laut utara.
Dengan kapal di sungai Limmat,menikmati  keindahan kota tua Zuerich. Bangunan-bangunan indah di pinggir sungai Limmat tersebut :
1.Zueriche Rathaus atau gedung balai kota.Â
Balai kota ini dibangun tahun 1694 dengan arsitek Joseph Furttenbach ruang dalamnya dengan gaya barock.
2.Gereja Grossmuensters dengan dua menara cantiknya..
 Merupakan gereja protestan di kota tua Zuerich, di bangun tahun 1100 dan 1220.. Gereja Grossmuenster dengan menara kembarnya merupakan ciri khas kota Zuerich.
3. Fraumunster - Kirche atau gereja Fraumunster
Gereja Fraumunster berada di kota tua Zuerich. Saat ini merupakan gereja protestan. Dulu sebelum masa reformasi merupakan biara Benedektin. Gereja ini dibangun  tahun 1270- 1298.
Selain bangunan-bangunan tua indah tersebut, masih banyak bangunan-bangunan tua nan cantik di sepanjang sungai Limmat.
Di atas sungai Limmat  jembatan Muenster atau Muenterbruecke, dari sini pemandangan ke kota tua, gereja Grossmuenster dengan menara kembarnya dan danau Zuerich merupakan latar belakang foto yang sangat indah.
Sungai Sihl
Sungai Sihl merupakan anak sungai terbesar dari sungai Limmat.
Sungai Sihl lebih kecil dari sungai Limmat dan sepanjang sungai Sihl di tanami pohon-pohon besar. Sepanjang sungai Sihl merupakan paru-paru kota Zuerich.Â
Kiri kanan atau pinggir sungai Sihl merupakan jalur pejalan kaki dan jalur sepeda lengkap dengan station pompa sepeda  gratis, WC bersih dan gratis pula.  Pinggiran sungai yang hijau bersih indah dan nyaman. Setiap kali menginap di Zuerich setiap pagi selalu jalan kaki dipinggir sungai Sihl. Bila berjalan menyusuri sungai Sihl lupa bahwa sungai ini terletak di tengah kota besar. Sungai yang jernih dan rindang seakan-akan di alam pedesaan di negriku Indonesia jaman dulu, gemericik air dan burung-burung bangau masih berkeliaran di sungai mencari katak.Â
Selain restaurant dan kaffee juga bangku-bangku, taman bermain anak-anak ada di sepanjang sungai. Pada saat jam makan siang bangku-bangku ini penuh oleh pegawai-pegawai bank dan perkantoran di Zuerich untuk makan siang sambil bergurau degan kollega-kolleganya.
Di musim panas, di pinggiran sungai kita bisa lepas sepatu dan merendam kaki untuk menyejukkan kaki dari panasnya udara musim panas.
Hal tersebut mengingatkanku akan tanah airku dengan sungai-sungai indahnya. Saya berfikir seandainya sungai-sungai di tanah airku juga di pelihara dan diperhatikan kebersihan dan keindahannya tidak kalah dengan sungai di Zurich.
Di pinggiran sungai kita bisa melepas lelah, tempat yang indah untuk sekedar bersantai dengan keluarga atau teman-teman.
Oh ya juga menarik perhatianku di sungai Sihl juga tempat bermain bola air, lengkap dengan netz dan gawangnya.
Tentang sungai di tanah air, saat saya pulang kampung dua tahun lalu saya juga melihat di kota-kota tertentu kebersihan sungai sudah mulai diperhatikan dan mulai menampakkan keindahannya, misalnya kota semarang, Surabaya dan Bali, kota-kota yang sempat saya kunjungi. semoga akan terus diperhatikan keindahan dan kebersihan sungai di negriku.
Bacaan: Wikipedia
Marco Polo -Zuerich
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H