Mohon tunggu...
theresiaarcell
theresiaarcell Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Impacting all generations

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Lokal Desa Wisata Junrejo: Pembangunan Berkelanjutan Melalui Bumdes

21 Desember 2022   21:32 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:13 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Theresia Arcell Arinjani Marsudi

1111900089

Desa wisata ialah desa yang dijadikan tempat wisata karena daya tarik yang dimilikinya, dengan memanfaatkan potensi lokal pada desa tersebut dan memberikan sentuhan kreatifitas maupun inovasi. 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Zulfanita, Z., & Setiawan, B, 2015) memperoleh hasil penelitian bahwa potensi desa wisata Jatimalang sangat prospektif perkembangannya jika didukung dengan pengembangan berbasis industri kreatif. Akan tetapi Desa Junrejo merupakan salah satu desa di kota Batu Jawa Timur yang berbasis desa wisata dengan ciri khas kehidupan masyarakat asli Kota Batu yang bertahan di era perkembangan pariwisata modern di daerah Kota Batu.

Desa Jenrejo sebagai salah satu desa yang mendukung pariwisata di Kota Batu Dalam rangka mengembangkan kreatifitas tersebut diperlukan kerjasama antara Pemerintah Desa Junrejo dan masyarakatnya agar mampu bersaing dengan tepat pariwisata yang modern. BUMDES Junrejo memperhatikan jenis sektor pariwisata, modal, pengelola, pola pengelolaan, strategi pemasaran, pertanggungjawaban, serta pembagian hasil secara efektif dan terstruktur.

(Maulana, 2021) Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa fokus pemerintah perlu diarahkan kepada pemberdayaan masyarakat desa. Pembangunan pada tingkat desa terus dirombak oleh pemerintah melalui berbagai macam program, dengan didukungnya kinerja BUMDES yang baik dapat menjadi salah satu dukungan kesuksesan segala program yang bertujuan pembangunan Desa. Karena Selain dana desa, Lembaga yang memiliki peran vital dalam pembangunan desa wisata ini adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dalam hal ini BUMDES pada desa Junrejo memiliki target yaitu meningkatkan perekonomian desa.

Dokpri
Dokpri

Masyarakat Junrejo disini menjadi salah satu aktor utama dalam pembangunan yang aktif bukan hanya penerima yang pasif. Konsep gerakan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan itu mengutamakan kreatifitas dan inovasi yang memberi kekuatan kepada masyarakat. Di sinilah kekuatan pemerintah desa untuk mendorong, mendukung dengan memfasilitasi atas program yang telah terlaksana oleh masyarakat. 

Salah satu inovasi disini adalah memberikan pengunjung pengalaman yang luar biasa dengan menyediakan rumah warga untuk menginap. Jika dilihat dari sudut pandang prinsip dan asas yang terkandung dalam Undang- Undang kepariwisataan, selain potensi alam, maka potensi budaya dan kearifan lokal menjadi perhatian penting yang harus di manfaatkan pemerintah untuk mempercepat perkembangan pariwisata (Rahayu, D. P, 2016).

Dokpri
Dokpri

Desa Junrejo memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah dari adanya lahan pekarangan, sawah dan sebagainya hal ini menjadi acuan utama dikembangkannya kampung Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Rejoso. Bersama Aparatur Desa Junrejo dan pengelola BUMDES serta pelaku UMKM bekerja sama dalam mengelola sendiri obat-obat pencegah hama yang dapat merusak buah jeruk yang ditanam dengan kata lain terdapat pemberdayaan masyarakat disini. Terdapat peran dari berbagai pihak terkait dalam mensukseskan program desa wisata ini,

Peran masyarakat Lokal, ialah menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata. Pengelolaan lahan pertanian secara tradisional, upacara adat, kerajinan tangan dan kebersihan merupakan beberapa contoh peran yang memberikan daya tarik bagi pariwisata, pelaku budaya, misalnya, kesenian yang menjadi salah satu daya tarik wisata dan penyedia akomodasi dan jasa pemandu wisata, penyediaan tenaga kerja, produk makanan khas, kerajinan lokal, kesenian lokal, dan sebagainya. 

Menyediakan dan mengoperasikan segala fasilitas untuk menunjang kegiatan usaha, memberikan dan mencabut izin penempatan, menetapkan persyaratan-persyaratan, dan menetapkan serta melakukan pungutan segala usaha komersial di Desa Wisata Junrejo.

Dokpri
Dokpri

(Arfani & Lumbantobing, 2022)Pemerintah Kota Batu berusaha terus memberikan dorongan kepada masyarakat dan pihak ketiga untuk mengembangkan destinasi pariwisata, sehingga diharapkan muncul banyak investor baru yang akan menyelenggarakan kegiatan pariwisata dari mulai pengelolaan destinasi pariwisata, pengelolaan tempat penginapan/hotel, pengelolaan angkutan, usaha rumah makan dan usaha wisata lain yang dapat berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat sekitar objek wisata.

Bring Rahardjo memiliki arti membawa kesejahteraan yang diharapkan mampu menyejahterakan masyarakat Desa Junrejo terutama dalam aspek perekonomian. 

BUMDES Junrejo juga menyiapkan anggaran khusus untuk pembangunan berkelanjutan mengenai jalan akses menuju pasar wisata tradisional Bring Rahardjo dan jalan akses menuju petik buah jeruk yang menjadi salah satu ciri Khas dari Desa Wisata ini. BUMDES Junrejo juga mengadakan pemberdayaan masyarakat sekitar agar dapat berinovasi akan varian makanan tradisional yang disediakan pada pasar tradisional tersebut.

Berdasarkan analisa peneliti dapat di tarik kesimpulan bahwa Desa Wisata Junrejo Kota Batu dapat berkembang dan berkelanjutan dalam pembangunan fasilitas pendukung serta pemberdayaan inovasi ataupun kreatifitas mengelola potensi lokal dikarenakan peran dari pihak-pihak terkait dari Pemerintah Pusat Kota Batu hingga kepada pemerintah daerah Desa Junrejo dan Masyarakat Lokal maupun pihak ketiga yang mempromosikan Desa Wisata tersebut.

Arfani, M., & Lumbantobing, V. M. (2022). PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DAN KEARIFAN LOKAL DI DESA JUNREJO KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU. Jurnal Syntax Transformation, III(6).

Maulana, F. (2021). PENGARUH KINERJA ORGANISASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, III(1), 209-220.

Rahayu, D. P. (2016). Kearifan Lokal Tambang Rakyat sebagai wujud Eco;oteracy di Kabupaten Bangka. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 23(2), 320-342.

Zulfanita, Z., & Setiawan, B. (2015). Pengembangan Desa Wisata Jatimalang Berbasis Industri Kreatif. Jurnal Abdimas, I(19), 25541.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun