dari si jujur hingga sang pembualÂ
Aku mengayuh langkah lebih jauh
Ke ujung samudera yang biru
mengeruk rindu dari lautan kata
namun hanya karang terjal yang kudapatiÂ
Ke gunung, angin membawakuÂ
menelisik sunyi diantara riuhnya kicau burung
Mereka tergelak menertawaikuÂ
sembari melihat iba, aku si penyair tanpa nama
Lalu, aku menengok hamparan emas di ladangÂ
di sana tempat ku tanam benih -benih kataÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!