Mohon tunggu...
THERESIA SRIRAHAYU
THERESIA SRIRAHAYU Mohon Tunggu... Guru - Guru penulis, blogger

menulis, menulis, menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Hari Puisi Internasional] Perayaan Kata-kata

21 Maret 2020   14:23 Diperbarui: 21 Maret 2020   14:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menari di sebuah taman 

ditemani t, menghampiri malam 

sejenak aku terdiam

sungguh sepi kurasakan

Tadi pagi aku pergi ke pasar

tempat di mana orang mengobral kata - kata 

Aku hendak membeli seikat

Kata yang paling segar 

Namun, topeng - topeng lebih banyak dijual

untuk menghias panggung sandiwara

dengan berbagai macam lakon

dari si jujur hingga sang pembual 

Aku mengayuh langkah lebih jauh

Ke ujung samudera yang biru

mengeruk rindu dari lautan kata

namun hanya karang terjal yang kudapati 

Ke gunung, angin membawaku 

menelisik sunyi diantara riuhnya kicau burung

Mereka tergelak menertawaiku 

sembari melihat iba, aku si penyair tanpa nama

Lalu, aku menengok hamparan emas di ladang 

di sana tempat ku tanam benih -benih kata 

ada harapan, kerja keras, pun cinta 

mereka tumbuh bersama 

Sekarang aku kembali ke taman, 

merayakan kata - kata tanpa suara 

tarianku hanyalah tarian sepi 

pengusir gundah kala sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun