Mohon tunggu...
Theresia Gultom NIM 121202064
Theresia Gultom NIM 121202064 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Theresia Gultom 121202064 Mahasiswa Universitas Dian Nusantara Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Teori Akuntansi Pendekatan Kualitatif

20 Desember 2023   20:31 Diperbarui: 20 Desember 2023   20:36 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama  : Theresia Gultom

NIM     : 121202064

Prodi   : Akuntansi

Mata Kuliah : Teori Akuntansi

Nama Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Kampus : Universitas Dian Nusantara

Selama beberapa tahun terakhir, pendekatan kualitatif dalam penelitian akuntansi telah menjadi bagian penting dari pemahaman yang lebih baik tentang bidang teori akuntansi. Bidang ini mencakup banyak aspek yang berbeda dan kompleks, seperti praktik akuntansi, interpretasi kebijakan dan aturan, serta gagasan teoritis yang berkembang dalam praktik dan lingkungan akademik akuntansi. Pendekatan kualitatif menawarkan pendekatan yang lebih mendalam dan kontekstual untuk menangani kompleksitas ini.

Secara umum, pendekatan kualitatif dalam penelitian akuntansi didasarkan pada keyakinan bahwa konstruksi makna dan realitas sosial dapat dipahami lebih baik dengan mempelajari konteks sosial dan kisah subjek yang terlibat. Pendekatan ini juga mengakui bahwa analisis kuantitatif kadang-kadang terlalu sempit dan tidak dapat menangkap nuansa dan kompleksitas yang ada dalam teori akuntansi.

Berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi akuntansi, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya, seringkali terlibat dalam diskusi teori akuntansi tentang praktik dan konsep. Peneliti dapat mengeksplorasi perspektif dan keyakinan orang-orang yang terlibat dalam diskusi ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini juga memungkinkan peneliti untuk memahami bagaimana kepentingan dan kekuasaan terlibat dalam pembentukan dan perkembangan teori akuntansi serta untuk memahami dinamika relasional yang dapat mempengaruhi proses pembicaraan.

Selain itu, pendekatan kualitatif menawarkan pendekatan penelitian yang sesuai untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang teori akuntansi. Misalnya, penggunaan teknik wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang perspektif, keyakinan, dan pengalaman orang-orang yang terlibat dalam diskusi. Observasi atau analisis teks (seperti dokumen, artikel, atau laporan) dapat membantu Anda memahami bagaimana teori akuntansi menggambarkan dan mengkonstruksi praktik akuntansi.

Kepentingan dan kekuatan dinamis dalam teori akuntansi dapat diungkapkan melalui pendekatan kualitatif. Peneliti dapat melihat bagaimana kekuasaan diperoleh, dipertahankan, atau digeser, dan bagaimana perspektif dan kepentingan tertentu didorong atau diabaikan dalam diskusi teori akuntansi. Dengan demikian, analisis diskursus menjadi alat penting untuk memeriksa argumen, retorika, dan penggunaan bahasa dalam teori akuntansi.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian tentang diskursus teori akuntansi, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam, kontekstual, dan beragam tentang konsep dan praktik teori akuntansi saat ini. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk melihat melampaui statistik dan angka, memahami peran kompleks dari berbagai pihak yang terlibat, dan mengungkapkan dinamika kekuasaan dan kepentingan dalam pembentukan teori akuntansi.

Apa yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif dalam teori akuntansi?

Ada berbagai cara yang digunakan oleh peneliti akuntansi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dan praktik teori akuntansi. Pendekatan kualitatif adalah salah satu pendekatan yang paling penting dan semakin dikenal. Pendekatan ini melibatkan mempelajari dan memahami konteks sosial dan kisah orang-orang yang terlibat dalam praktik akuntansi dan perkembangan teori akuntansi.

Dalam konteks teori akuntansi, pendekatan kualitatif mendasarkan pendekatan dan analisisnya pada keyakinan bahwa realitas sosial dan konstruksi makna dapat dipahami dengan lebih baik dengan mendalami konteks sosial dan memahami subjek yang terlibat. Pendekatan ini mengakui bahwa analisis kuantitatif kadang-kadang terlalu membatasi pemahaman dan tidak mampu menangkap nuansa dan kompleksitas yang ada dalam diskusi teori akuntansi.

Berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi akuntansi, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya, seringkali terlibat dalam diskusi teori akuntansi tentang berbagai konsep dan praktik. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti dapat menyelidiki dan menganalisis perspektif dan keyakinan orang-orang yang terlibat dalam diskusi ini. Dengan melakukan wawancara yang mendalam, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang perspektif, keyakinan, dan pengalaman orang-orang yang terlibat dalam teori akuntansi. Ini membantu peneliti memahami bagaimana praktik akuntansi digambarkan, dipengaruhi, dan dikembangkan oleh orang-orang yang terlibat dalam diskusi.

Selain itu, pendekatan kualitatif yang digunakan dalam pembicaraan teori akuntansi memungkinkan peneliti untuk menyelidiki bagaimana relevansi dan kekuatan terlibat dalam pembentukan dan perkembangan teori akuntansi. Peneliti dapat melihat bagaimana kekuasaan diperoleh, dipertahankan, atau digeser dalam diskursus teori akuntansi dengan menganalisis narasinya. Peneliti juga dapat melihat bagaimana perspektif dan ide tertentu didorong atau diabaikan saat teori akuntansi berkembang. Dalam teori akuntansi, analisis diskursus adalah alat penting untuk menganalisis argumen, retorika, dan penggunaan bahasa.

Pendekatan kualitatif menawarkan metode penelitian yang tepat dalam konteks diskursus teori akuntansi. Metode penelitian yang sering digunakan dalam pendekatan ini termasuk observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis teks (seperti analisis dokumen, artikel, laporan, dll.). Peneliti dapat menganalisis dan memahami praktik akuntansi dengan metode ini.

Pendekatan kualitatif membantu mengungkapkan kekuatan dan kepentingan teori akuntansi. Peneliti dapat melihat bagaimana kekuasaan muncul dalam diskursus teori akuntansi dan bagaimana aspek tertentu didorong atau diabaikan selama perkembangan teori. Dengan menganalisis diskursus, peneliti dapat mengungkapkan aspek yang tersembunyi dan hubungan kekuasaan dalam diskursus teori akuntansi.

Mengapa menggunakan pendekatan kualitatif penting untuk memahami teori akuntansi?

Beberapa alasan mengapa pendekatan kualitatif diperlukan dalam penelitian tentang diskursus teori akuntansi adalah sebagai berikut:

  • Memahami kompleksitas dan keragaman: Diskursus teori akuntansi mencakup banyak aspek yang berbeda dan kompleks, seperti praktik akuntansi, interpretasi kebijakan dan aturan, serta gagasan teoritis yang muncul dalam praktik dan lingkungan akademik akuntansi. Peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif dapat mempelajari konsep dan praktik baru di bidang ini secara menyeluruh dan kontekstual. Ini membantu mereka memahami keragaman dan kompleksitas dalam teori akuntansi.

  • Mendapatkan wawasan yang lebih dalam: Peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang perspektif, keyakinan, dan pengalaman orang yang terlibat dalam diskursus teori akuntansi dengan menggunakan pendekatan kualitatif seperti wawancara mendalam. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana praktik akuntansi digambarkan, dipengaruhi, dan dibangun dalam diskursus teori akuntansi.

  • Mengungkapkan dinamis kekuatan: Ada hubungan antara kekuatan dan perkembangan teori akuntansi. Peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif dapat melihat bagaimana kekuasaan diperoleh, dipertahankan, dan digeser dalam teori akuntansi. Analisis diskursus juga membantu peneliti memahami bagaimana sudut pandang dan kepentingan tertentu didorong atau diabaikan selama pembentukan teori akuntansi. Pendekatan kualitatif meningkatkan pemahaman kita tentang proses dan dinamika pembentukan teori akuntansi dengan mengungkap kekuatan dinamis ini.

  • Memahami konteks sosial: Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami praktik akuntansi dan teori akuntansi dalam konteks sosial yang lebih luas. Hal ini penting karena praktik dan teori akuntansi dapat muncul dalam konteks sosial, ekonomi, politik, dan budaya apa pun. Dengan mempertimbangkan konteks sosial ini, penelitian kualitatif dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana praktek akuntansi dilakukan.

  • Mengidentifikasi subtilitas dan kompleksitas: Pendekatan kualitatif memungkinkan untuk mengidentifikasi subtilitas dan kompleksitas yang terkandung dalam bahasa teori akuntansi. Dalam beberapa situasi, mengukur konsep dan praktik teori akuntansi hanya dapat dicapai melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang konteksnya, sejarahnya, dan konteksnya. Pendekatan kualitatif dapat menangkap dan menganalisis detail yang mungkin terlewatkan dalam pendekatan kuantitatif melalui analisis menyeluruh dari diskusi dan wawancara.

  • Menyediakan perspektif subjek: Pendekatan kualitatif dalam diskursus teori akuntansi memungkinkan peneliti untuk melihat dari perspektif subjek yang terlibat. Banyak pihak yang terlibat dalam diskursus teori akuntansi, termasuk praktisi akuntansi, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti dapat memahami perspektif dan keyakinan dari semua pihak yang terlibat dalam diskursus teori akuntansi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai perspektif yang berbeda.

Pendekatan kualitatif untuk memahami teori akuntansi membantu mengembangkan pengetahuan akuntansi yang lebih luas, mendalam, dan beragam. Pendekatan ini menawarkan kerangka kerja dan alat yang tepat untuk menggali dan menganalisis teori akuntansi secara menyeluruh, serta mengatasi berbagai gagasan dan kompleksitas praktik akuntansi.

Bagaimana metode kualitatif digunakan untuk mempelajari teori akuntansi?

Berikut ini adalah beberapa cara metode kualitatif digunakan dalam penelitian diskursus teori akuntansi:

  • Desain Penelitian: Pertama, peneliti harus membuat desain penelitian yang sesuai dengan tujuan dan sasaran penelitian. Pendekatan kualitatif, studi kasus, etnografi, fenomenologi, dan grounded theory adalah beberapa desain penelitian yang umum digunakan. Desain penelitian ini didasarkan pada pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dan jenis diskursus teori akuntansi yang ingin diteliti.

  • Pengumpulan data: Langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi tentang subjek penelitian. Wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis teks adalah metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam pendekatan kualitatif. Wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk berbicara dengan orang-orang yang berbicara tentang teori akuntansi secara langsung, dan observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk melihat praktik akuntansi di tempat kerja atau lingkungan yang terkait. Analisis teks melibatkan melihat dan memahami berbagai dokumen, seperti laporan keuangan, kebijakan akuntansi, artikel jurnal, dan teks lainnya yang berkaitan dengan teori akuntansi.

  • Analisis data: Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Beberapa metode analisis data termasuk analisis tematik, analisis naratif, dan analisis interpretatif. Analisis tematik mengidentifikasi tema utama yang ditemukan dalam data, sementara analisis naratif menunjukkan struktur dan alur cerita dalam teori akuntansi. Analisis interpretatif.

  • Interpretasi dan Pemahaman: Setelah analisis data selesai, peneliti akan mencoba memahami temuan mereka dan memahami konteks sosial, makna, dan implikasi teori akuntansi. Ini melibatkan membandingkan dan mengaitkan hasil dengan teori akuntansi yang relevan, serta dengan penelitian sebelumnya. Interpretasi dan pemahaman ini dapat menghasilkan pemahaman baru atau pengujian teori yang ada dalam teori akuntansi.

  • Presentasi Hasil: Pada akhirnya, peneliti harus menyajikan hasil penelitian mereka dalam bentuk laporan penelitian atau artikel ilmiah. Laporan harus menjelaskan secara jelas dan sistematis metode yang digunakan, hasil penelitian, dan kesimpulan dari analisis kualitatif. Presentasi dapat mencakup tabel, grafik, kutipan dari teks atau wawancara, dan kutipan dari literatur yang relevan.

Penting untuk diingat bahwa penelitian diskursus teori akuntansi memerlukan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan standar penelitian kualitatif yang baik. Keabsahan (validitas), keandalan (reliabilitas), reflektivitas, dan etika adalah prinsip dasar penelitian kualitatif. Peneliti harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan standar keilmuan yang baik.

Metode kualitatif memberi peneliti fleksibilitas dan kesempatan untuk mengeksplorasi dan memahami konsep dan praktik dalam diskursus teori akuntansi secara mendalam dan kontekstual. Dengan menggunakan teknik seperti analisis teks, observasi partisipatif, dan wawancara mendalam, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih kaya tentang kompleksitas dan keragaman yang ada dalam diskursus teori akuntansi.

Bagaimana penelitian kualitatif dapat menunjukkan perspektif baru dalam teori akuntansi?

Penelitian kualitatif memiliki peran penting dalam mengungkap perspektif dan perubahan dalam diskursus teori akuntansi. Ini karena penelitian kualitatif memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi berbagai sudut pandang, perspektif, dan perspektif melalui pendekatan yang mendalam dan kontekstual. Dalam tulisan ini, kami akan menjelaskan bagaimana penelitian kualitatif dapat mengungkapkan perspektif dan perubahan dalam diskursus teori akuntansi.

Pertama-tama, penelitian kualitatif dapat menggunakan pendekatan wawancara mendalam untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan dan perspektif dari subjek yang terlibat dalam diskusi. Wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk mengetahui bagaimana pandangan, keyakinan, dan pengalaman responden terkait teori akuntansi berbeda. Wawancara mendalam juga memungkinkan peneliti untuk mengetahui bagaimana masing-masing subjek menginterpretasikan teori, penilaian, dan praktik akuntansi yang berbeda. Penelitian kualitatif dapat mengungkapkan pandangan yang berbeda dalam diskusi dengan menggali pemikiran individu.

Selain itu, analisis teks juga merupakan metode penting dalam penelitian kualitatif yang dapat mengungkapkan perbedaan dan perspektif dalam diskursus akuntansi. Dengan menggunakan analisis teks, peneliti dapat menganalisis laporan keuangan, kebijakan akuntansi, artikel jurnal, dan dokumen lainnya untuk menemukan sudut pandang, teori, atau fokus yang ditampilkan dalam teks tersebut.

Dalam penelitian kualitatif, observasi partisipatif juga dapat digunakan untuk mengungkapkan perbedaan dan perspektif dalam diskursus teori akuntansi. Dengan melakukan observasi partisipatif, peneliti dapat melihat langsung praktik akuntansi yang terjadi di tempat kerja mereka atau di forum diskusi akuntansi. Dengan melakukan observasi partisipatif, peneliti dapat melihat bagaimana individu atau kelompok berinteraksi dengan konsep akuntansi dan praktik akuntansi mereka dengan cara yang berbeda.

Selain itu, analisis perbedaan dan konflik juga dapat digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menemukan variasi dan perspektif dalam diskursus teori akuntansi. Peneliti dapat menemukan variasi dalam pemahaman teori, penekanan pada elemen tertentu, atau bahkan konflik dalam interpretasi dan penerapan praktik akuntansi. Dengan menganalisis perbedaan dan konflik, peneliti dapat menemukan

Metode seperti wawancara mendalam, analisis teks, observasi partisipatif, dan analisis perbedaan dan konflik dapat menjadi cara yang efektif untuk mengungkapkan perspektif yang berbeda dalam teori akuntansi. Dengan cara ini, penelitian kualitatif dapat memberikan pemahaman yang mendalam dan kontekstual tentang kompleksitas teori akuntansi serta kontribusi yang signifikan dalam perkembangan teori akuntansi.

Apa manfaat dari menggunakan metode kualitatif untuk mengeksplorasi perspektif baru dalam teori akuntansi?

Mengambil pendekatan kualitatif untuk mempelajari teori akuntansi sangat menguntungkan karena memungkinkan Anda untuk mengeksplorasi berbagai perspektif dan variasi dalam pembicaraan teori akuntansi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konteks sosial, budaya, dan individu yang memengaruhi praktik akuntansi. Selain itu, pendekatan kuantitatif memungkinkan kita untuk mengungkap hal-hal yang mungkin terlewatkan dalam pendekatan kuantitatif. Selain itu, pendekatan kualitatif memungkinkan penggunaan berbagai metode pengumpulan data, seperti observasi partisipatif, wawancara, dan analisis dokumen. Metode-metode ini dapat memberikan pandangan yang beragam dan menyeluruh tentang praktik akuntansi.

Anantawikrama Tungga Atmadja (2013) menyatakan bahwa pendekatan kualitatif dalam penelitian akuntansi didasarkan pada paradigma hermeneutik dan kritis, yang sejalan dengan pendapat Irawan (2006) yang menyatakan bahwa fokus utama dari penelitian kualitatif adalah makna, bukan kebenaran. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik akuntansi karena menekankan pada interpretasi dan pemahaman individu yang terlibat serta konteks sosial, budaya, dan budaya mereka.

Pendekatan kualitatif memberikan kontribusi yang signifikan untuk perkembangan teori akuntansi karena kemampuannya untuk menggali perspektif dan perbedaan yang ada dalam diskursus teori akuntansi. Pendekatan kualitatif memungkinkan untuk mengidentifikasi aspek yang kompleks dan beragam dari praktik akuntansi serta memahami bagaimana praktik tersebut terkait dengan konteks sosial, budaya, dan ekonomi.

Oleh karena itu, pendekatan kualitatif untuk mempelajari teori akuntansi sangat menguntungkan karena memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai perspektif dan praktik teori akuntansi. Pendekatan ini memanfaatkan interpretasi, pemahaman konteks sosial, dan penggunaan berbagai teknik pengumpulan data. Pendekatan ini juga memungkinkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan teori akuntansi.

Dalam teori akuntansi, apakah ada hubungan antara analisis diskursus dan pendekatan kualitatif?

Dalam tulisan ini, menjelaskan hubungan antara pendekatan kualitatif dan analisis diskursus dalam memahami teori akuntansi karena keduanya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konstruksi sosial, makna, dan variasi dari diskursus akuntansi.

Metode kualitatif memprioritaskan pemahaman kontekstual dan makna sosial akuntansi yang ada. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memahami dan menjelaskan perspektif, keyakinan, dan interpretasi subjek diskursus melalui penggunaan teknik seperti observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis teks. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk mempelajari latar belakang budaya, konteks organisasi, dan interaksi sosial yang mempengaruhi pembentukan teori akuntansi. Akibatnya, pendekatan kualitatif dapat memberikan pemahaman kontekstual yang kaya tentang bagaimana teori akuntansi dikembangkan dan diterapkan dalam praktik.

Sebaliknya, analisis diskursus menekankan bahasa, narasi, dan konstruksi sosial dalam diskursus akuntansi. Analisis diskursus menganalisis bahasa, tulisan, dan komunikasi yang terjadi dalam diskursus akuntansi. Analisis diskursus dalam teori akuntansi berusaha untuk mengungkap bagaimana bahasa dan narasi membentuk pemahaman tentang akuntansi. Dengan melihat bagaimana istilah, konsep, dan argumen digunakan dalam diskusi akuntansi, analisis diskursus dapat mengidentifikasi bagaimana pengetahuan dibangun, diterima, dan diperdebatkan dalam teori akuntansi. Dengan melakukan ini, analisis diskursus dapat memberikan pemahaman yang mendasarkan yang lebih baik tentang topik tersebut.

Dalam praktik penelitian, hubungan antara pendekatan kualitatif dan analisis diskursus dalam pemahaman teori akuntansi dapat ditemukan. Secara khusus, menggabungkan kedua metode ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas yang terkait dengan akuntansi. Peneliti dapat mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan dan keyakinan individu tentang teori akuntansi melalui teknik kualitatif seperti wawancara mendalam. Analisis diskursus kemudian dapat digunakan untuk mempelajari cara narasi dan bahasa membentuk dan merefleksikan pemahaman dan konstruksi akuntansi dalam transkrip wawancara.

Analisis diskursus juga dapat digunakan untuk melihat teks teori akuntansi seperti laporan keuangan, artikel jurnal, atau dokumen kebijakan. Dengan melakukan analisis teks ini, analisis diskursus dapat memberikan wawasan tentang bagaimana bahasa digunakan untuk membuat teori, konsep, dan argumen akuntansi. Pemahaman kontekstual dan interpretatif tentang analisis diskursus dapat diperkuat dengan pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini.

Peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang makna teori akuntansi dan konstruksi sosial melalui hubungan antara pendekatan kualitatif dan analisis diskursus. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami perspektif dan keyakinan individu, sementara analisis diskursus memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi peran bahasa, narasi, dan konstruksi sosial dalam diskursus tersebut.

Korelasi Data Kualitatif

Analisis hubungan antara dua variabel, salah satunya adalah data kualitatif, disebut korelasi data kualitatif. Ini digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara variabel kualitatif dan kuantitatif.

  • Korelasi positif adalah salah satu jenis korelasi data kualitatif. Ini berarti bahwa nilai statistik cenderung lebih tinggi jika nilai matematika juga tinggi.

  • Korelasi negatif berarti bahwa nilai matematika yang rendah juga memiliki nilai statistik yang rendah.

  • korelasi nol berarti bahwa tidak ada hubungan antara nilai matematika dan nilai statistik.

Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi dari data kualitatif adalah :

Beberapa sumber mengatakan bahwa penelitian kualitatif biasanya menganalisis data kualitatif dengan teknik analisis deskriptif seperti median, rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik analisis data kualitatif lainnya, seperti etnografi, studi kasus, studi dokumen, observasi alami, wawancara terpusat, fenomenologi, grounded theory, dan studi sejarah.

Mengapa memahami interpretasi dan makna ahli akuntansi dalam diskursus teori sangat penting, dan bagaimana metode kualitatif dapat membantu dalam hal ini?

Dalam diskusi teori akuntansi, memahami interpretasi dan arti yang diberikan oleh para ahli akuntansi sangat penting. Ini disebabkan fakta bahwa teori akuntansi bukan hanya kumpulan ide-ide umum yang berlaku; itu juga merupakan konstruksi sosial yang dipengaruhi oleh nilai-nilai, perspektif, dan perspektif para pembicara dalam diskusi. Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengapa memahami interpretasi para ahli akuntansi, makna mereka dalam diskursus teori, dan bagaimana pendekatan kualitatif dapat membantu.

Pertama dan terpenting, memahami interpretasi dan arti para ahli akuntansi sangat penting karena dapat menunjukkan cara-cara berbeda dalam pemahaman dan penerapan teori akuntansi. Para ahli akuntansi berasal dari berbagai background, termasuk pendidikan, karir, dan keyakinan pribadi. Akibatnya, mereka mungkin memiliki cara yang berbeda untuk memahami konsep akuntansi, menekankan praktik akuntansi, dan menerapkan teori akuntansi. Memahami perbedaan ini dapat membantu memahami variasi dalam teori akuntansi dan membantu dalam pembentukan teori yang lebih luas dan inklusif.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dapat lebih mudah memahami interpretasi yang dibuat oleh para ahli akuntansi tentang teori akuntansi. Dengan menggunakan pendekatan seperti wawancara mendalam, peneliti dapat memungkinkan para ahli akuntansi untuk berbagi pendapat, pendapat, dan pengalaman mereka terkait teori akuntansi. Wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk mendengarkan dan berbicara dengan para ahli akuntansi dan mempelajari konteks praktik akuntansi mereka.

Selain itu, Analisis teks juga merupakan pendekatan kualitatif penting untuk memahami interpretasi dan arti teori akuntansi. Analisis teks memungkinkan peneliti untuk menganalisis artikel dalam jurnal, laporan keuangan, kebijakan akuntansi, dan dokumen lainnya untuk mengetahui bagaimana para ahli akuntansi memahami konsep dan prinsip-prinsip akuntansi. Selain itu, analisis teks memungkinkan peneliti untuk melihat bagaimana istilah, argumen, dan perspektif yang diungkapkan dalam teori akuntansi digunakan. Hal ini dapat membantu Anda memahami bagaimana para ahli akuntansi menginterpretasikan dan memahami teori akuntansi.

Penggunaan pendekatan kualitatif seperti wawancara dan analisis teks dapat membantu dalam memahami interpretasi dan makna para ahli akuntansi dalam diskursus teori akuntansi karena dapat menginformasikan perkembangan teori yang lebih inklusif dan relevan. Peneliti dapat membangun teori yang lebih kuat dan beragam untuk memecahkan masalah yang ada dalam praktik akuntansi dengan memahami perspektif setiap orang.

Apa kelemahan dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam menggunakan pendekatan kualitatif dalam mempelajari diskursus teori akuntansi?

Meskipun pendekatan kualitatif memiliki banyak keuntungan dalam mempelajari diskursus teori akuntansi, ada juga kelemahan dan masalah yang harus dipertimbangkan. Dalam tulisan ini, kami akan membahas beberapa kelemahan dan tantangan yang mungkin muncul saat menggunakan pendekatan kualitatif dalam mempelajari diskursus teori akuntansi.

Salah satu kelemahan pendekatan kualitatif adalah subjektivitas dan kecenderungan peneliti; dalam pendekatan ini, peneliti biasanya terlibat secara langsung dalam pengumpulan dan interpretasi data, yang menempatkan peneliti sebagai alat utama dalam penelitian. Oleh karena itu, subjektivitas dan kecenderungan peneliti dapat berdampak pada pengumpulan dan interpretasi data. Misalnya, peneliti dapat memilih informan yang sesuai dengan tujuan penelitian mereka, atau mereka dapat menginterpretasikan data berdasarkan pandangan mereka sendiri. Akibatnya, penting bagi peneliti untuk memikirkan posisi dan pengaruh mereka dalam penelitian secara terus menerus dan jujur.

Selain itu, sampel yang lebih kecil biasanya digunakan dalam pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif seringkali membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya daripada metode kuantitatif untuk mengumpulkan data karena fokusnya pada pemahaman yang lebih mendalam tentang subjek yang diteliti. Akibatnya, sampel yang digunakan dalam penelitian kualitatif biasanya tidak representatif secara statistik, dan hasilnya biasanya terbatas untuk generalisasi. Pemahaman kontekstual yang mendalam lebih penting daripada generalisasi dalam penelitian kualitatif.

Selain itu, analisis data kualitatif mungkin merupakan proses yang rumit dan rumit. Pendekatan kualitatif melibatkan observasi lapangan, analisis teks, dan transkrip wawancara untuk pengolahan data yang lebih rinci. Untuk menghasilkan temuan yang signifikan, data yang dikumpulkan harus dikategorikan, dibagikan, dan digunakan. Proses analisis yang kompleks ini dapat menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Selain itu, analisis data kualitatif juga dapat melibatkan subjektivitas peneliti; ini terutama berlaku ketika menafsirkan konstruksi sosial dan arti akuntansi.

Kepercayaan dan kerahasiaan dalam penelitian kualitatif adalah masalah tambahan. Banyak subjek penelitian mungkin tidak nyaman untuk berbagi informasi sensitif atau rahasia, terutama jika berkaitan dengan akuntansi dan data perusahaan. Sebagai peneliti, penting untuk membangun hubungan yang baik dengan subjek penelitian, menjaga kerahasiaan data, dan mempercayai mereka selama proses penelitian.

Selain itu, pendekatan kualitatif dapat memberikan kritik tentang validitas dan reliabilitas hasil penelitian. Dalam metode kuantitatif, validitas dan reliabilitas diukur dengan menggunakan instrumen penelitian yang dapat diulang dan menghasilkan angka yang konsisten; namun, dalam pendekatan kualitatif, validitas dan reliabilitas diukur melalui berbagai kriteria, seperti kekayaan konteks, keabsahan konstruksi data, dan keberlanjutan temuan penelitian. Selain itu, kekhawatiran ini dapat diatasi dengan menggunakan teknik triangulasi dan refleksi bernada kritis.

Terakhir, pendekatan kualitatif dapat menghadapi kendala waktu dan sumber daya karena mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data dapat memakan waktu yang lama. Terkadang, peneliti tidak memiliki waktu atau sumber daya yang cukup untuk melakukan penelitian secara menyeluruh dengan pendekatan kualitatif. Peneliti harus berhati-hati saat memilih metode dan teknik penelitian, dan fokus pada pertanyaan penelitian yang paling relevan dan penting.

Meskipun ada kekurangan dan tantangan ini, penting untuk mengingat bahwa pendekatan kualitatif membantu kita memahami teori akuntansi dengan lebih baik. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk memahami lebih baik apa artinya, konstruksi sosialnya, dan bagaimana diskursus akuntansi berbeda dari yang lain. Peneliti dapat melengkapi dan memperkaya penelitian mereka dengan memasukkan berbagai perspektif dan metodologis dengan memahami dan mengakui kekurangan dan kesulitan yang mungkin terjadi saat menggunakan pendekatan kualitatif.

Bagaimana pendekatan kualitatif dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam dan kontekstual tentang praktik dan gagasan dalam diskursus teori akuntansi?

Penelitian akuntansi yang menggunakan pendekatan kualitatif dapat membantu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan kontekstual tentang konsep dan praktik yang terlibat dalam teori akuntansi. Metode ini memungkinkan peneliti untuk melakukan eksplorasi dan interpretasi data yang menyeluruh dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang fenomena. Oleh karena itu, elemen-elemen seperti motivasi, keyakinan, dan konteks sosial yang memengaruhi praktik akuntansi dapat diungkap melalui pendekatan kualitatif daripada pendekatan kuantitatif.

Anantawikrama Tungga Atmadja (2013) menyatakan bahwa paradigma hermeneutik dan kritis adalah dasar penelitian kualitatif dalam akuntansi, yang memungkinkan untuk memahami fenomena secara menyeluruh dan mendalam. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Irawan (2006), yang menyatakan bahwa fokus utama dari penelitian kualitatif adalah pada makna daripada kebenaran yang sebenarnya. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik akuntansi karena menekankan pada interpretasi dan pemahaman individu yang terlibat serta konteks sosial, budaya, dan budaya mereka.

Selain itu, pendekatan kualitatif memungkinkan penggunaan berbagai metode pengumpulan data, seperti observasi partisipatif, wawancara, dan analisis dokumen. Metode-metode ini dapat memberikan pandangan yang beragam dan menyeluruh tentang praktik akuntansi. Metode-metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan kontekstual tentang bagaimana praktik akuntansi dijalankan, bagaimana aktor-aktor terlibat dalam praktik tersebut, dan bagaimana praktik tersebut terkait dengan aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih luas. Dengan demikian, pendekatan kualitatif dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam dan kontekstual tentang praktik dan konsep dalam diskursus teori akuntansi karena memungkinkan peneliti untuk menggali aspek-aspek yang relevan dari praktik tersebut.

Dalam teori akuntansi, apakah ada hubungan antara analisis diskursus dan pendekatan kualitatif?

Memahami teori akuntansi sangat terkait dengan pendekatan kualitatif dan analisis diskursus. Menurut Anantawikrama Tungga Atmadja (2013), analisis diskursus dapat digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memahami bagaimana gagasan dan praktik akuntansi dibentuk dan dipertahankan melalui bahasa dan tindakan sosial. Sebaliknya, pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami makna suatu fenomena secara menyeluruh dan kontekstual.

Analisis diskursus juga dapat membantu peneliti memahami bagaimana konsep-konsep akuntansi dipertentangkan dan dipertentangkan dalam teori akuntansi. Dalam konteks ini, analisis diskursus dapat membantu peneliti mengungkap bagaimana konflik dan perbedaan pendapat dalam teori akuntansi memengaruhi praktik akuntansi.

Oleh karena itu, kedua pendekatan kualitatif dan analisis diskursus berguna untuk memahami teori akuntansi. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti memahami fenomena secara menyeluruh dan kontekstual, sedangkan analisis diskursus memungkinkan peneliti memahami bagaimana konsep dan praktik akuntansi dibentuk dan dipertahankan melalui bahasa dan praktik sosial.

Mengapa penelitian tentang teori akuntansi kontemporer harus menggunakan pendekatan kualitatif?

menu-6582eb3d12d50f44de4c0f02.jpg
menu-6582eb3d12d50f44de4c0f02.jpg

Ada beberapa alasan penting untuk menggunakan pendekatan kualitatif dalam mengkaji teori akuntansi kontemporer. Pertama, menggunakan pendekatan kualitatif memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan sosial, budaya, dan sejarah di mana teori akuntansi dibangun dan diterapkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Watts dan Zimmerman (1986), yang menyatakan bahwa penelitian empiris sangat penting untuk mendukung berbagai pendekatan akuntansi. Selain itu, pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi berbagai perspektif, nilai, dan relevansi dalam teori akuntansi. Ini akan memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi topik-topik yang mungkin tidak dapat diungkapkan dengan pendekatan kuantitatif.

Kedua, menggunakan pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami seberapa kompleks konsep dalam teori akuntansi dan bagaimana hubungannya satu sama lain dalam dunia nyata. Hal ini sejalan dengan temuan utama artikel, yang menunjukkan bagaimana holisme dan pluralisme memungkinkan sains timur untuk berbicara tentang sains. Selain itu, menggunakan pendekatan kualitatif memungkinkan pembentukan teori yang lebih komprehensif dan holistik, yang dapat membantu kita memahami praktik akuntansi modern.

Oleh karena itu, penelitian tentang teori akuntansi memerlukan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini memiliki kemampuan untuk memberikan pemahaman kontekstual yang mendalam, serta pemahaman tentang kontribusi teoritis yang relevan terhadap perkembangan teori akuntansi modern. Dengan menerapkan pendekatan ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif tentang praktik akuntansi dalam konteks sosial, budaya, dan ekonomi yang sedang berubah.

Kesimpulannya adalah bahwa pendekatan kualitatif dalam studi teori akuntansi memberikan pemahaman yang mendalam, kontekstual, dan beragam tentang konsep dan praktik teori akuntansi. Pendekatan ini mengakui kompleksitas dan keragaman teori akuntansi dan memberikan alat dan metode yang tepat untuk memahaminya.

Sumber :

Guba, E. G., & Lincoln, Y. S. (1994). Competing paradigms in qualitative research. Handbook of qualitative research, 2(163-194).

Hines, T. (1988). The analysis of qualitative research data in family planning and reproductive health care. Health care for women international, 9(2-3), 167-174.

Neuendorf, K. A. (2016). The content analysis guidebook. Sage.

Hancock, P. R. (2014). Qualitative Research in Accounting and Management. Routledge.

Neuendorf, K. A. (2016). The Content Analysis Guidebook. Sage Publications.

Anantawikrama Tungga Atmadja (2013). "Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akuntansi." Jurnal Akuntansi Profesi.

Irawan (2006). "Teori Akuntansi: Dari Normatif ke Positif, Isu Bebas Nilai, Hingga Mitos dan Wacana." TEMA.

Alvesson, M., & Krreman, D. (2000). Taking the Linguistic Turn in Organizational Research. Journal of Applied Behavioral Science, 36(2), 136-158.

Grant, D., Rochlin, S., & van der Merwe, A. (2002). Discourse Analysis and Organization Studies: Interpretation and Its Consequences. Journal of Management Studies, 39(7), 953-972.

Mason, J. (2002). Qualitative Researching (2nd ed.). Sage Publications.

Bruni, A., & Gheradi, S. (2007). Narratives and the Making of Entrepreneurial Opportunities. Journal of Business Venturing, 22(5), 726-745.

Bryman, A. (1988). Quantity and Quality in Social Research. Unwin Hyman.

Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing among Five Approaches (3rd ed.). Sage Publications.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (Eds.). (2018). The Sage Handbook of Qualitative Research (5th ed.). Sage Publications.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2013). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). Sage Publications.

Silverman, D. (2013). Doing Qualitative Research: A Practical Handbook (4th ed.). Sage Publications.

Akhmad Riduwan (2007). "Teori Akuntansi: Dari Normatif ke Positif, Isu Bebas Nilai, Hingga Mitos dan Wacana." TEMA.

Fransisco Budi Hardiman & Aji Dedi Mulawarma (2022). "Paradigma Nusantara Versus Diskursus Sains Pluralisme dan Holisme untuk Akuntansi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun