Penelitian akuntansi yang menggunakan pendekatan kualitatif dapat membantu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan kontekstual tentang konsep dan praktik yang terlibat dalam teori akuntansi. Metode ini memungkinkan peneliti untuk melakukan eksplorasi dan interpretasi data yang menyeluruh dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang fenomena. Oleh karena itu, elemen-elemen seperti motivasi, keyakinan, dan konteks sosial yang memengaruhi praktik akuntansi dapat diungkap melalui pendekatan kualitatif daripada pendekatan kuantitatif.
Anantawikrama Tungga Atmadja (2013) menyatakan bahwa paradigma hermeneutik dan kritis adalah dasar penelitian kualitatif dalam akuntansi, yang memungkinkan untuk memahami fenomena secara menyeluruh dan mendalam. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Irawan (2006), yang menyatakan bahwa fokus utama dari penelitian kualitatif adalah pada makna daripada kebenaran yang sebenarnya. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik akuntansi karena menekankan pada interpretasi dan pemahaman individu yang terlibat serta konteks sosial, budaya, dan budaya mereka.
Selain itu, pendekatan kualitatif memungkinkan penggunaan berbagai metode pengumpulan data, seperti observasi partisipatif, wawancara, dan analisis dokumen. Metode-metode ini dapat memberikan pandangan yang beragam dan menyeluruh tentang praktik akuntansi. Metode-metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan kontekstual tentang bagaimana praktik akuntansi dijalankan, bagaimana aktor-aktor terlibat dalam praktik tersebut, dan bagaimana praktik tersebut terkait dengan aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih luas. Dengan demikian, pendekatan kualitatif dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam dan kontekstual tentang praktik dan konsep dalam diskursus teori akuntansi karena memungkinkan peneliti untuk menggali aspek-aspek yang relevan dari praktik tersebut.
Dalam teori akuntansi, apakah ada hubungan antara analisis diskursus dan pendekatan kualitatif?
Memahami teori akuntansi sangat terkait dengan pendekatan kualitatif dan analisis diskursus. Menurut Anantawikrama Tungga Atmadja (2013), analisis diskursus dapat digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memahami bagaimana gagasan dan praktik akuntansi dibentuk dan dipertahankan melalui bahasa dan tindakan sosial. Sebaliknya, pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami makna suatu fenomena secara menyeluruh dan kontekstual.
Analisis diskursus juga dapat membantu peneliti memahami bagaimana konsep-konsep akuntansi dipertentangkan dan dipertentangkan dalam teori akuntansi. Dalam konteks ini, analisis diskursus dapat membantu peneliti mengungkap bagaimana konflik dan perbedaan pendapat dalam teori akuntansi memengaruhi praktik akuntansi.
Oleh karena itu, kedua pendekatan kualitatif dan analisis diskursus berguna untuk memahami teori akuntansi. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti memahami fenomena secara menyeluruh dan kontekstual, sedangkan analisis diskursus memungkinkan peneliti memahami bagaimana konsep dan praktik akuntansi dibentuk dan dipertahankan melalui bahasa dan praktik sosial.
Mengapa penelitian tentang teori akuntansi kontemporer harus menggunakan pendekatan kualitatif?
Ada beberapa alasan penting untuk menggunakan pendekatan kualitatif dalam mengkaji teori akuntansi kontemporer. Pertama, menggunakan pendekatan kualitatif memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan sosial, budaya, dan sejarah di mana teori akuntansi dibangun dan diterapkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Watts dan Zimmerman (1986), yang menyatakan bahwa penelitian empiris sangat penting untuk mendukung berbagai pendekatan akuntansi. Selain itu, pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi berbagai perspektif, nilai, dan relevansi dalam teori akuntansi. Ini akan memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi topik-topik yang mungkin tidak dapat diungkapkan dengan pendekatan kuantitatif.
Kedua, menggunakan pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami seberapa kompleks konsep dalam teori akuntansi dan bagaimana hubungannya satu sama lain dalam dunia nyata. Hal ini sejalan dengan temuan utama artikel, yang menunjukkan bagaimana holisme dan pluralisme memungkinkan sains timur untuk berbicara tentang sains. Selain itu, menggunakan pendekatan kualitatif memungkinkan pembentukan teori yang lebih komprehensif dan holistik, yang dapat membantu kita memahami praktik akuntansi modern.