Mohon tunggu...
Theresia PuspaSiagian
Theresia PuspaSiagian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mendapatkan Alkohol Murni Melalui Proses Distilasi Yeast

11 Mei 2023   00:25 Diperbarui: 11 Mei 2023   00:28 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bincangsyariah.com/

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode buat pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. 

Pengawasan, dan Pengendalian terhadap Minuman Beralkohol Dalam penjualan minuman beralkohol perlu dilakukan secara tertip bertujuan untuk melindungi masyarakat dari minuman-minuman yang memabukan yang tidak bagus di konsumsi oleh manusia. 

Minuman beralkohol tersebut boleh diperjualbelikan sesuai dengan tempat yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam peraturan menteri perdagangan. Golongan A kadar alkoholnya 1-5 % (persen) efek yang ditimbulkan apa bila seseorang terlalu banyak meminumnya akan merasa pening, mual, ngantuk yang terlalu berat dan muntah-muntah. 

Untuk golongan B dan C yang kadar alkoholnya diatas 5% (persen) akan mengakibatkan kanker jantung, stroke, insomnia, kerusakan hati, kanker saluran pencernaan, hilang kesadaran, kerusakan sel-sel tubuh. 

yeast-645bd33b4addee2f5912e754.jpeg
yeast-645bd33b4addee2f5912e754.jpeg

Maximilian Stock Ltd./Getty Images

 

Uji Produksi Yeast Sebanyak 250 mL aquades dalam erlenmeyer ditambah 2,5 gr yeast ekstrak dan 25 gr glukosa lalu dihomogenkan dan setelah itu disterilisasi dalam autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit. Setelah dingin kemudian ditambahkan kultur murni yeast, lalu diinkubasi dalam suhu ruang dan dikondisikkan homogen dalam magnetik stirer. Uji pertumbuhan dilakukan uji petik setiap satu jam kemudian dianalisis dengan mikroskop, TPC, dan Spektrofotometer (λ  660  nm).  Pola pertumbuhan dilihat sampai pada fase stasioner. 

Uji produktiftas yeast dalam fermentasi dilakukan dengan membuat larutan gula 10% sebagai media fermentasi, lalu dimasukan prekultur yeast 10% dalam media fermentasi dan diinkubasi secara anaerob sampai tidak ada lagi aktifitas fermentasi. Pemisahan hasil fermentasi dilakukan dalam rotary vacuum evaporator dengan suhu 60ºC selama 15 menit. 

Hasil evaporasi kemudian dihitung untuk melihat persen kadar alkohol. Untuk mengetahui produktifitas yeast dalam mengkonversi gula menjadi alkohol dilakukan uji produksi. Hasil uji produksi , dimana hasil evaporsi alkohol dihasilkan 34 mL dari total volume 500 mL, sehingga dapat dihitung konsentrasi alkohol ±6,8%. Untuk  mengetahui produktifitas yeast perlu dilakukan uji produktifitas biomasa dan produksi alkohol. 

Produktifitas biomasa adalah kemampuan yeast dalam meregenerasi selnya. Semakin cepat yeast meregenerasi maka produktifitasnya tinggi. Produktifitas biomasa dihitung kecepatan pertumbuhan yeast. 

Terdapat 4 fase pertumbuhan yakni logaritmik, eksonensial, dan stasioner. Untuk mengetahui kemampuan yeast dalam memroduksi alkohol perlu dilakukan uji fermentasi diperoleh,  jika yeast menghasilkan etanol sebesar ±6,8%. Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Sintha (2008) didapatkan hasil bahwa dari 50 gr gula di dalam 500 ml aquades dapat menghasilkan etanol sebesar 46,5 mL atau setara dengan 9,3% sebelum proses destilasi. 

Produktifitas produksi etanol dikatakan tinggi jika mampu memproduksi minimal 10% alkohol, dan dibawah itu masih dalam kategori rendah, namun Reis dkk  (2013) mengatakan produksi alkohol 6 –11% termasuk kategori tinggi. Untuk meningkatkan kemampuan dalam memproduksi alkohol dapat dilakukan dengan mengadaptasikan yeast dengan berbagai perlakuan hingga nantinya akan didapatkan hasil yang optimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun