Mohon tunggu...
Indira
Indira Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kritik Sastra : ANTARA CINTA DAN REALITA DALAM NOVEL BUKAN SEKEDAR IMPIAN

21 Maret 2021   22:00 Diperbarui: 31 Maret 2021   19:45 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perselingkuhan itu sendiri juga berdampak bagi Ria dan Mas Kris, terlebih kepada Ria yang sering merasa bersalah dengan perbuatan-perbuatannya bersama Mas Kris. "Aku bukan hanya gila saja, Jeng. Tetapi tergila-gila kepadamu sehingga ingin mendengar semua orang menyebutmu sebagai Nyonya Kristanto!" (Maria A. Sardjono, 1986 : 238) Ria tentu takut bila dirinya akan menjadi penyebab hancurnya keluarga Mas Kris. Belum lagi keluarga Mas Kris sangat tidak menyukai adanya perceraian dalam keluarga mereka. "Aku tak ingin dikutuki keluarga Mas Kris yang membenci perceraian. Dan aku juga tak ingin menyeret kedua anakku hidup dalam perkawinan yang didirikan dari keterpaksaan, kutukan, maupun kesepian jiwa tiga orang anak-anak mas Kris," (Maria A. Sardjono, 1986 : 239) Perselingkuhan memang tidak hanya berdampak pada psikologis orang yang melakukan, namun juga kepada orang disekelilingnya, misalnya anak-anak, ataupun pasangan dari orang yang berselingkuh. Orang yang berselingkuh seringkali terbuai oleh indahnya cinta, dan melupakan realita yang ada di hadapan mereka.

Novel ini lebih cocok dibaca untuk remaja yang sudah berusia lima belas tahun ke atas, terutama dewasa karena tema novel ini membahas soal percintaan dan perselingkuhan. Tema ini tentunya tidak asing bagi orang dewasa baik pria maupun wanita dan dapat menyadarkan mereka agar jangan sampai melakukan hal yang dilakukan oleh Mas Kris dan Ria. Beberapa bagian di dalam novel yang membahas hal-hal berbau dewasa seperti hubungan seksual antara wanita dan pria dan perilaku-perilaku intim antar lawan jenis mungkin akan sedikit mengganggu pembaca yang usianya masih cukup muda, sehingga novel ini kurang disarankan untuk pembaca di bawah lima belas tahun. Secara keseluruhan penulis membawakan alur cerita dengan cukup baik dan menarik sehingga pembaca tidak akan mudah bosan dan selalu penasaran akan kelanjutan cerita. Selain alur cerita yang menarik, pesan dari novel ini juga dapat tersampaikan walau secara tersirat. 

Perselingkuhan merupakan hal yang tidak baik untuk dilakukan, apalagi bila dilakukan oleh seseorang yang sudah berkeluarga. Ketika menikah, pihak perempuan dan laki-laki sama-sama mengikat janji satu sama lain untuk saling menjaga dan tetap setia dalam keadaan apapun. Sekalipun perasaan cinta itu berkurang, jangan sampai perselingkungan menjadi jalan yang dipilih agar dapat terbebas dari suatu hubungan atau sebagai pelampiasan. Keduanya harus sama-sama bersikap dewasa, mereka telah memilih untuk hidup bersama, maka mereka harus bertanggung jawab atas keputusan itu. Perempuan dan laki-laki yang masih di bawah usia menikah juga sebaiknya menghindar untuk melakukan aktivitas yang berbau seksual agar terhindar dari pernikahan dini ataupun pernikahan yang dilakukan secara terpaksa. Dampak yang ditimbulkan dari perselingkuhan juga akan berakibat buruk baik bagi pasangan, anak, maupun anggota keluarga lainnya. Bila dalam rumah tangga mulai terjadi keretakan, coba bicarakan baik-baik terlebih dahulu, jangan langsung mengambil keputusan yang nantinya disesali di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun