Mohon tunggu...
Silva Hafsari
Silva Hafsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa HI di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Suka menulis di tengah hujan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cerita Almarhumah Riska dan Keluhan UKT Mahasiswa

13 Januari 2023   19:45 Diperbarui: 13 Januari 2023   20:01 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat kasus ini, saya yakin masih banyak Riska lainnya di kampus-kampus luar sana. Posisi almarhumah serupa dengan saya yang selalu banting tulang untuk membayar sejumlah angka agar dapat terus melanjutkan pendidikan.

Permohonan turunnya UKT pun bukan sekali dua kali dilakukan, setiap kesempatan selalu mencoba meski akhirnya gagal juga. 

Saya sempat menanyai beberapa teman yang saat itu sama-sama mendaftarkan diri namun nihil, respon pihak kampus hanya pada persetujuan untuk mengangsur pembayaran bukan penurunan. 

adahal menurut kami, hal itu tidaklah berdampak karena kami tetap berkewajiban membayar dengan golongan UKT yang sama dan itulah yang sebenarnya kami beratkan. 

Banyak temuan di sekeliling teman-teman saya bahwa mayoritas mendapatkan golongan UKT tingkat 5-7.  

Tingkat ekonomi seseorang memang tidak bisa disamaratakan,  sebagian teman saya ada yang merasa keberatan dan juga tidak dengan nominal tersebut namun saya adalah bagian pihak yang merasa keberatan. 

Benarkah UKT Tinggi Menggambarkan Status Ekonomi Mahasiswa

Agaknya proses pengumpulan berkas yang menyatakan 'ketidakmampuan' membayar dianggap bukan masalah bagi pihak kampus. Padahal banyak mahasiswa lain harus bekerja keras guna menunaikan kewajiban itu. 

Serupa yang dialami oleh saya, bekerja sebagai pekerja buruh waktu di salah satu lembaga private adalah cara saya mendapat uang tambahan agar tidak terlalu membebani orang tua untuk membayar UKT di luar kemampuan. 

Bukan hanya saya, banyak teman-teman lain pun  yang merelakan waktunya untuk mencari pundi rupiah dengan berprofesi sebagai kurir paket, ojek online, berdagang, dan lain sebagainya. 

Kenyataan yang harus ditelan pahit adalah instansi pendidikan tinggi, yang memberikan gelar akademis di berbagai bidang ini sering menolak proses penurunan UKT para mahasiswanya.

Gagalnya Mengajukan Permohonan Penurunan UKT 

Saya yakin tidak semua orang yang 'tidak mampu' harus selalu diterima dalam program dana talang kuliah ataupun beasiswa yang beragam rupa. 

Serupa dengan kasus almarhumah Riska, kesulitan dalam mengakses informasi semacam itu menjadi muasal dia menerima golongan UKT yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun