1. Happy New Year, Happy New Office, New Friends, New Boss, New Salary
Oh God, entah ini bisa terealisasi atau engga. Sebenarnya ini perpanjangan resolusi di tahun 2014. Bedanya, aku baru memperjuangkannya di akhir tahun 2014, semoga sejak awal 2015 aku benar-benar serius mengupayakannya. Tapi kembali lagi, Tuhanlah yang tahu di mana aku akan berguna. Dan aku sudah membuat satu nazar untuk ini. Aku pasti tepatin kalau benar terjadi. :)
2. Bikin Buku dong.. Setidaknya kirim 2 buku ke penerbit.
Hasratku untuk menulis itu udah ada sejak SMP, sayangnya orangtua kurang mendukung. Menganggap menulis hanya kerjaan iseng yang membuang-buang waktu. Sekarang, tahun 2015 coba buktiin lagi bahwa menulis itu sesuatu yang indah. Toh mama sudah senang dan cukup bangga waktu aku menangin kompetisi menulis tahun 2014. Pintu sudah terbuka dikit, cari cara supaya pintunya jadi terbuka lebar dan aku bisa masuk. Dua saja cukup untuk tahun ini. Coba masukin penerbit, ya.
3. Serius bisnis, satu aja yang penting MULAI!
Ini nih, dari tahun 2014 udah mulai kasak kusuk mencari apa yang bisa aku lakukan lagi ya? Mumpung masih muda. Mumpung masih bisa. Dan muncul niat untuk berbisnis tapi takut ini takut itu, selalu merasa modal kurang, padahal udah sampai nyari buku dan baca pengalaman enterpreneur sukses tapi belum juga ada tindakan sama sekali untuk mulai, karena sekali lagi takut berbenturan sama ideologi orangtua. Kali ini, di tahun 2015, harus berani memulai, harus berani melangkah. Ga usah terlalu musingin ide yang banyak dan bagus, kalau ga mulai action ga tahu kapan suksesnya! Hehe. Bahkan dari ide sederhana pun bisa sukses berbisnis asal ditekuni. Masalah orangtua, seperti biasa, ada hasil yang keliatan dulu meskipun dikit, pasti mereka akan langsung tancap gas buat ngedukung.
4. Yuk, SaTe lagi
Oh God, semenjak lulus kuliah dan kerja, lebih tepatnya lagi, semenjak ga ngekos lagi, aku mulai meninggalkan kebiasaan baik buat SaTe (Saat Teduh) meskipun tetap berdoa. Dulu, biasanya bangun tidur (karena sendirian) adalah waktu terbaikku untuk saat teduh untuk tahu, Tuhan mau aku lakukan apa hari ini. Supaya masalah apapun yang aku lewati hari ini bisa aku hadapi dengan bekal rohani yang aku santap. Dan itu memang menyukseskan aku banget jadi orang yang ga terlalu sensitif dan berusaha tetap baik sama orang resek dan ga gampang kebawa arus. Tahun 2015 ini harus SaTe lagi setiap bangun tidur ya. :) Godaannya banyak banget memang. Satu buku SaTe yang ngena banget buat kehidupanku, susah sekali dicari dari tahun lalu. Alasan itu yang melonggarkan komitmenku untuk SaTe di tahun 2014, alhasil hanya modal SaTe dari Android, alhasil bukan SaTe saat bangun tidur tapi saat di jalan menuju kantor, itu pun cuma sekedar baca, itu pun tidak setiap hari. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." -- (Matius 6:33) kalimat itu benar-benar selalu terngiang di akhir-akhir tahun ini. Ya, mencari kerajaan Allah bukanlah berarti harus aktif di kegiatan gereja, persekutuan, dll, yang terpenting dulu, perbaiki kualitas hubungan pribadi dengan Tuhan. Meskipun di akhir tahun ini tetap kesulitan mencari buku SaTe itu lagi, tetapi apapun yang terjadi, harus mulai bangun lagi hubungan itu.
5. Kali ini ga cuma buka hati, tapi menerima ya.
Heihoo.. akhirnya sampai juga di resolusi yang sebenarnya ga mau terlalu aku pikirkan ini. Bersyukur banget atas segala yang udah terjadi dalam kehidupanku. Yakin deh, semuanya itu atas seijin Tuhan. Kalau ga tau rasanya sakit hati, ga tau gimana menjaga perasaan orang. Kalau ga tau rasanya dikecewakan, gimana bisa bertahan untuk menjadi orang yang tidak mengecewakan orang lain? Kalau ga tahu rasanya sangat tidak enak ditinggalin dan dicuekin, gimana bisa mempertahankan hubungan dengan seseorang dan mencoba peduli? Kalau ga pernah nangis karena nahan sesak, gimana bisa bersyukur setiap ada tawa? Sama seperti kalau ga punya uang, gimana mau membagi rejeki kepada orang yang membutuhkan? Jadi, semuanya memang harus aku alami. Semuanya harus aku punya dulu. Saat ini sudah harus meluluskan diri untuk semua ujian itu ya. Tahun 2015, apa yang sdh dipelajari dari Universitas Kehidupan (UK) udah harus bisa dapat ijazahnya. Termasuk dalam hal pasangan hidup. Cobalah mulai serius bukan hanya membuka hati, tapi juga menerima. Kan udah dikasih tanda sama Tuhan, dapat booklet bunga waktu sesi lempar bunga nikahan teman akhir Desember ini. hehe.Amiiinn..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI