Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Masih Pantaskah Mereka Disebut Wakil Rakyat?

2 Agustus 2016   11:37 Diperbarui: 2 Agustus 2016   20:50 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sesi foto bersama antara Mahasiswa dengan komisi XI DPR RI kemarin 01/08

Kemarin pagi (01/08) ada hal yang tidak biasa di kampus tempat ku menimba ilmu, Balai Diklat Keuangan (BDK) Pontianak. Kami kedatangan tamu tak di undang, dan disambut oleh orang orang yang berkepentingan di Kalimantan Barat (Kalbar). Mereka adalah Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan dan Perbankan. 

Pagi itu aku melihat (Kepala Kantor Wilayah) Kakanwil Direktorat Jenderal Pajak Kalbar, Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kalbar, Kakanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalbar, dan masih banyak lagi yang tidak saya kenal. 

Nampak Kepala Balai Diklat Keuangan Pontianak sibuk menjelaskan tentang pembangunan gedung yang masih dalam tahap pengerjaan kepada salah seorang anggota. Tak lupa seorang juru kamera TV Parlemen sibuk mengambil gambar. 

Kami bersiap melaksanakan apel pagi, karena memang itu agenda kami setiap pagi sebelum memulai kuliah. Namun alangkah terkejut saat kami di anggap menyambut para Anggota Dewan, dengan Gagah dan Lantang tiba tiba mengambil Microphone dan langsung memberikan sambutan. Saya pikir, ya sudahlah. Mungkin mereka memang ingin disambut. Tapi ada hal menarik di balik kunjungan mereka, saya tak menangkap banyak namun sedikit saya dapat menyimpulkan. 

Jadwal Kunjungan Disusun Sendiri oleh Anggota Dewan

 “Biasanya kalau kunjungan ya kita yang bikin jadwal, jadi bisa disesuaikan pula dengan pihak pihak terkait. Ini bukan lagi acara kita, namun juga sudah melibatkan Gubernur Kalimantan Barat.” Ungkap Kepala Penyelenggara BDK Pontianak. 

Jadwal kunjungan, kegiatan, tempat menginap, tempat makan, semua sudah ditentukan sendiri oleh para Dewan. Mungkin para Dewan lupa mereka berkunjung ke rumah siapa, mereka berada di rumah orang orang yang selama ini mengumpulkan uang negara untuk membiayai APBN. Tentunya biaya yang mereka habiskan untuk kunjungan ini tidak sedikit. 

Tidur dan Makan di Tempat yang Mewah 

Lokasi tidur mereka berada di pusat kota dan hanya beberapa meter dari pusat perbelanjaan. Hotel bintang 4 ini dipilih oleh para Dewan sebagai tempat menginap mereka. Lokasi tersebut mereka sendiri yang menentukan dan lokasi hotel ini sangat strategis. Setahu saya juga, bahwa di Pontianak ini belum ada hotel bintang 5, jadi bintang 4 itu sudah yang terbaik. 

Salah satu tempat makan mereka berada di Dangau Hotel and Resort. Ini adalah hotel terbaik yang ada di Kabupaten Kuburaya. Hotel ini memang sangat strategis, dengan suasana tenang serta cukup jauh dari keramaian. 

Jika tempat makan dan tidur mereka berada di kelas atas, bagaimana mereka akan merasakan penderitaan rakyat? Bagaimana mereka akan merasakan sulitnya Direktorat Jenderal di Kementerian Keuangan mengumpulkan dana APBN? 

Balai Diklat Keuangan bukan Badan Diklat Keuangan 

Ini sangat memalukan, bagaimana mereka bisa mengerti tentang hal yang mereka bidangi jika kemudian tentang organisasinya saja tidak paham. Sebenarnya pihak Balai Diklat berhak menolak karena salah penulisan nama kantor, karena jelas ini sangat fatal. 

Disaat memberikan sambutan, saya juga mendengar penyebutan yang salah tersebut. Ternyata para Dewan tidak membaca nama kantor yang tertulis besar di depan gerbang, atau mungkin mereka merasa sudah benar. Entahlah. 

Kunjungan kurang dari 30 Menit 

Jadwal kunjungan mereka sebenarnya satu jam. Namun baru sekitar 20 menit mereka sudah kembali lagi ke bus. Saya juga tidak menyangka, akan secepat itu. Mungkin jika tidak memberikan sambutan pada kami akan berlangsung lebih cepat lagi. 

“Mereka saja sampai lupa jika ada penanaman pohon secara simbolik. Kalau tidak di ingatkan mungkin sudah lupa. Mana minta di payungi segala.” Ungkap salah seorang pegawai BDK Pontianak. 

“Kunjungan mereka di Kalimantan Barat 5 hari, namun sebenarnya Selasa siang sudah selesai. Sisanya acara internal katanya.” Tandas seorang pegawai yang mengawal kegiatan kunjungan tersebut. 

Saya melihat sebuah kebanggaan dimata para anggota Dewan yang datang pagi itu. Entah Karena mereka membidangi keuangan atau karena alasan lain, saya juga kurang paham. Ada banyak yang dapat saya tangkap dari sambutan yang di berikan, salah satunya adalah “kami berkunjung kesini untuk melihat realisasi pembangunan di daerah. Kami kami ini yang menyusun RAPBN yang kemudian dapat disahkan menjadi APBN, ada Professor, ada Doktor, ada pula para senior.” 

Menurut saya, bagaimana bisa mereka merencanakan sebuah anggaran jika mereka saja tidak melihat keadaan riil dilapangan. Kunjungan yang mereka lakukan tidak akan dapat menyimpulkan provinsi Kalimantan barat, bahkan mungkin hanya 5% saja yang mereka lihat. 

Sebelum para rombongan pergi, ada seorang anggota dewan yang mengatakan “ini nih, Pak Sukiman, dari dapil Kalimantan barat. Saya ….. dari fraksi PKS.” Pernyataan ini yang kemudian menuai respon yang kurang baik dari teman teman, sebab untuk apa juga beliau berkampanye disini. 

Saya jadi ingat lagunya om Iwan Fals, “Wakil Rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat. Wakil Rakyat bukan paduan suara, hanya tahu nyanyian lagu Setuju.”

Namun, ada hikmahnya juga mereka berkunjung kesini. Meskipun kunjungan mereka masih mengganjal di hati, tapi setidaknya saya tahu siapa saja yang selama ini menyusun anggaran yang terkadang menuai banyak opini buruk dari masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun