Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Alangkah Lucunya Pembangunan Infrastruktur Negeri Ini

9 Juli 2016   12:47 Diperbarui: 9 Juli 2016   19:16 2368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keadaan dua jalan utama menuju pontianak

Jalan adalah kebutuhan pokok bagi sebuah daerah. Jalan yang bagus akan mendukung perekonomian penduduk sekitar. Hal ini bukan omong kosong atau kata mutiara belaka. Bahkan ungkapan ini sering kali di gunakan oleh para calon pemimpin untuk menarik minat dari para warga.

Selain jalan, ada juga jembatan yang sama sama memiliki peran sentral. Ada jalan tak ada jembatan, bagai lensa tanpa kamera. Sungai merupakan sesuatu yang sangat sering membelah jalan. Mulai dari yang kecil hingga yang sangat lebar. 

Ini menjadikan pembangunan di Indonesia harus benar benar sempurna agar jalan dan jembatan menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menghubungkan daerah satu dengan daerah lain.

Beruntunglah bagi masyarakat di daerah Jawa, 90% jalanan di Jawa sudah seluruhnya layak di lewati. Aspal, beton, paving, semua itu menjadi warna di jalanan Jawa. 

Aktivitas ekonomi yang begitu tinggi juga menjadi alasan tersendiri untuk membuat jalan yang layak. Dari pantai hingga di puncak gunung, semuanya sudah dapat dikatakan baik.

Lalu Bagaimana Pembangunan Diluar Jawa?

keadaan jalan aretri supadio yang mulus
keadaan jalan aretri supadio yang mulus
jalanan adi sucipto yang kondisinya rusak
jalanan adi sucipto yang kondisinya rusak
Saya sendiri kurang tahu, saya belum pernah berkunjung ke setiap pelosok jalan negeri ini. Perjalanan kecil saya di Kalimantan Barat juga membuat saya sadar, betapa beruntungnya kehidupan orang orang di Jawa. Hampir satu tahun saya tinggal di provinsi ini, dan saya berhasil menyimpulkan sesuatu.

Di sini hanya jalan negara saja yang memiliki kondisi yang mulus. Sisanya, mulus dengan beberapa lubang. Tak jarang pula ada lubang besar, namun lubang kecil yang kasat mata lebih banyak. Ada pula jalan yang tanpa lubang, berdebu di musim kemarau dan berlumpur saat musim penghujan. Itu semua bukan sekadar cerita kosong.

Saat ini saya tinggal di kabupaten Kubu Raya. Kabupaten baru hasil pemekaran Pontianak ini memiliki wilayah yang sangat luas. Namun tak perlu jauh jauh, saya akan sedikit memberikan gambaran kondisi jalan disini. 

Jika anda melintas jalur utama, maka Anda akan mendapati jalanan yang mulus tanpa lubang. Namun disisi lain, ada banyak jalan dengan kondisi 1800 berbeda. Mengapa ini bisa terjadi, saya juga tidak bisa menjawab.

Semakin jauh dari pusat kota maka akan semakin buruk keadaannya. Ada pula jalan yang di anak tirikan. Keadaannya di abaikan karena di anggap sudah tidak penting lagi bagi pemerintah. Padahal di jalan itulah tercipta kehidupan perekonomian masyarakat sekitar.

proyek pelebaran jalan arteri supadio
proyek pelebaran jalan arteri supadio
kondisi jalan di depan kantor bupati yang baru selesai di bangun beberapa bulan yang lalu
kondisi jalan di depan kantor bupati yang baru selesai di bangun beberapa bulan yang lalu
Mengapa di Anak Tirikan?

Dua jalan yang keadaannya berbeda itu adalah jalan Arteri Supadio dan jalan Adi Sucipto. Jika anda keluar dari Bandara International Supadio, maka Anda akan dihadapkan pada dua pilihan jalan ini. Dengan usia jalan yang lebih tua, ternyata keadaan jalan Adi Sucipto juga semakin buruk. Sedangkan jalan baru Arteri Supadio semakin di poles.

jalan adi sucipto yang berlubang
jalan adi sucipto yang berlubang
jalan adi sucipto yang sudah rusak parah di tambal sendiri oleh warga dengan menggunakan semen
jalan adi sucipto yang sudah rusak parah di tambal sendiri oleh warga dengan menggunakan semen
“jalan Arteri Supadio itu belum ada lima belas tahun, jadi jalan ini (jalan Adi Sucipto) yang dulu menjadi jalur utama ke Pontianak.” Kata seorang tukang pecel yang sudah 20 tahun berada di sini. Saya memiliki alasan kuat mengapa jalan Arteri Supadio itu bisa sangat di rawat dan bagus keadaannya. 

Setiap tamu negara, pejabat, presiden, atau siapa pun yang datang ke Kalimantan Barat, pasti akan melewati jalan Arteri Supadio. Karena disepanjang jalan ini hingga jalan Ahmad Yani terdapat banyak sekali kantor, atau pun tempat vital yang lain, seperti Polda, kantor bupati, pengadilan, Mega Mall, Masjid Agung, kantor gubernur, Bank Indonesia dan masih banyak lagi.

Hal ini pula yang menurut saya menjadikan jalan Arteri Supadio benar benar diperhatikan. Karena posisinya yang akan menentukan potret Kalimantan Barat dimata pejabat negara. Saat ini, jalan Arteri Supadio sedang dalam proyek pelebaran. Sepanjang 2,1 kilometer diperlebar. Sayangnya, pengerjaan yang begitu lama mengganggu pengguna jalan dan terkesan tidak efisien.

awal jalan arteri yang sudah jadi. 200 meter ke arah kanan kantor bupati
awal jalan arteri yang sudah jadi. 200 meter ke arah kanan kantor bupati
akhir pengerjaan pelebaran jalan. 100 meter ke arah kiri kantor bupati
akhir pengerjaan pelebaran jalan. 100 meter ke arah kiri kantor bupati
Untuk Apa Pelebaran yang Pengerjaannya Setengah-setengah?

Saya juga tidak bisa menjawab, yang jelas pelebaran yang di selesaikan terlebih dahulu adalah yang berada di depan kantor bupati. Biasalah, yang namanya pejabat selalu ingin mendapat fasilitas terlebih dahulu, rakyatnya belakangan. Mungkin itu yang dapat saya gambarkan, pasalnya memang demikian pengerjaannya.

Pelebarannya juga terbilang nanggung. Mengapa? Karena sebenarnya jika ingin diperlebar kenapa tidak sekalian saja hingga bandara? Jaraknya juga hanya sekitar 2 kilometer lagi. Entah apa yang ada di pikiran para pejabat di sini, yang jelas ini memberi citra buruk pada masyarakat.

jalan depan kantor bupati yang sudah mulus
jalan depan kantor bupati yang sudah mulus
Apa Selalu Begini Rencana Pembangunan Kita?

Sebenarnya sebuah pembangunan insfrastruktur yang baik adalah yang tepat guna. Tepat tempat pembangunannya dan mempunyai banyak guna bagi masyarakat. Jika yang bagus semakin di perbagus maka yang rusak akan semakin rusak. sungguh ironi, entah sampai kapan negeri ini akan seperti ini.

Jalan Adi Sucipto yang keadaannya sudah rusak di tambal sendiri oleh warga. Menambal menggunakan semen menjadi alternative terakhir saat pemerintah mereka buta akan keadaan sekitar. Tak jarang pula ada pohon pisang di tengah jalan.

Entah kapan pembangunan di negeri ini bisa merata. Kadang semakin jauh dari ibu kota juga semakin jauh pula  dari kata sejahtera. Mungkin yang di pusat mengatakan pembangunan sudah pesat, tapi ternyata tidak tepat guna. Dan saya yakin masih ada banyak jalan Adi Sucipto lain di negeri tercinta ini.

pengendara yang menghindari lubang di jalan adi sucipto
pengendara yang menghindari lubang di jalan adi sucipto
*semua foto adalah dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun