Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Bukan Tuhan yang Selalu Benar

4 Juli 2016   18:50 Diperbarui: 4 Juli 2016   19:01 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi www.yonasukmalara.wordpress.com

Sayapun di panggil oleh wali kelas. Beliau juga sebenarnya membela saya, karena memang saya tidak melanggar aturan. Namun beliau tidak berani jika mengatakan sang guru salah, maklum saja ia termasuk guru senior yang lumayan ditakuti. Dengan sangat terpaksa saya menghadap sang guru, meminta maaf. Setelah itu sang guru juga meminta maaf, ia tahu ia salah. Namun dalam hati ini sudah terlanjur sakit karena merasa di permalukan dihadapan teman teman.

Saya banyak mengambil pelajaran dari semua kejadian yang saya alami semasa SMK. Tidak semua orang berani berbicara, dan karena ketidakberanian itu membuat yang salah seakan benar dan yang benar dianggap salah. Hal ini harus dihentikan sehingga membuat keterbukaan antara guru dan siswa.

“guru itu kadang malu untuk mengakui kesalahannya dan tidak berani untuk mengatakan saya belum tau tentang hal itu.” Kata seorang dosen Bahasa inggris saya. Ungkapan beliau menandakan bahwa guru masih terlalu gengsi untuk mengakui kesalahannya dan tidak berani mengatakan bahwa belum tahu. Para guru lebih suka berlaku sombong dan seolah benar dari pada harus meminta maaf pada muridnya.

Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang lebih baik dari pada satu arah. Itu artinya adanya keterbukaan dan rasa saling berbagi membuat suasana kelas lebih baik. Di bangku kuliah, saya tidak jarang menemui guru yang meminta waktu untuk menjawab sebuah pertanyaan, Atau meminta maaf karena beliau salah menjelaskan. Adapula yang terang terangan mengatakan “saya malah baru tahu akan hal itu.” Sebenarnya guru yang mau terbuka, lebih baik dari pada yang masih bersikap konvensional.

Salam The Power Of Sharing…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun