Pada partai kelima ini yang sekaligus menjadi partai penentu mempertemukan antara peringkat 31 dunia (Ihsan) dengan peringkat 13 dunia (Vittinghus). Secara peringkat jelas ini sudah sangat tidak seimbang, namun Indonesia masih mengharap adanya keajaiban yang dapat datang kapan saja.
Pada set pertama Ihsan memberikan sedikit perlawanan pada Vittinghus, namun kualitas Vittinghus membuktikan bahwa ia masih lebih baik dari pada Ihsan. Ihsan kalah dengan skor 15-21. Pada set kedua, entah karena grogi atau demam panggung, Ihsan sama sekali tidak dapat memberikan perlawanan. Alhasil Vittinghus dapat menang mudah 21-07 atas Ihsan.
Hasil Pertandingan ini memastikan Denmark menjadi Juara Thomas Cup dan mengubur mimpi Indonesia untuk mendapatkan gelar ke 14-nya. Denmark berhasil memastikan gelar juaranya lewat tunggal terakhirnya. Dengan kemenangan 3-2 atas Indonesia, Denmark menjadi negara eropa pertama yang dapat menjuarai Thomas Cup.
Hal ini menjadi pukulan besar bagi Indonesia, sebab penantian selama 14 tahun ternyata tidak cukup bagi masyarakat Indonesia. Sebenarnya sudah bagus, memasang pemain pemain muda agar memiliki jam terbang. Namun sangat disayangkan para pemain muda ini seakan tidak dapat berbuat banyak bagi Indonesia. Mungkin kita harus lebih bersabar untuk menungggu kebangkitan bulutangkis Indonesia. Tetap Semangat dan Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H