Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Thomas Cup 2016: Denmark Pupuskan Penantian 14 Tahun Indonesia

22 Mei 2016   16:59 Diperbarui: 22 Mei 2016   17:15 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ekspresi kekalahan Tommy Sugiarto (sumber gambar: www.sports.sindonews.com)

Partai final Thomas cup yang dilakukan hari ini (22/05) di Kunshan Sports Centre, Kunshan, China mempertemukan antara Indonesia dengan Denmark. Keduanya berhasil melaju kefinal setelah berhasil menumbangkan lawan lawannya. Di partai semi final, Indonesia yang bertemu dengan Korea Selatan berhasil menaklukan negeri Gingseng dengan skor 3-1. Sementara Denmark yang bertemu dengan Malaysia di partai semi final berhasil memenangkan dengan skor 3-2.

Keduanya melaju ke final dengan ambisi yang sama sama besar. Indonensia menantikan gelar ke-14 Piala Thomas dan dengan penantian selama 14 tahun. Sementara Denmark datang ke final untuk membuat sebuah sejarah sebagai negara eropa pertama yang dapat memenangkan Thomas Cup. Hal ini akan sangat ketat mengingat ambisi kedua negara sama sama besar.

Indonesia di atas kertas lebih di unggulkan, namun dengan komposisi yang sekarang rasanya kedua negara saat ini dalam keadaaan imbang. Indonesia unggul dari sisi ganda putra dimana Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan yang saat ini menduduki peringkat 2 dunia akan menjadi andalan utama. Sementara ganda kedua Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang berada di peringkat 12 dunia juga di unggulkan atas lawannya.

Dikubu Denmark, mereka mengunggulkan 2 tunggal andalannya. Viktor Axelsen yang saat ini menempati peringkat empat dunia menjadi andalan pertama Denmark. Sementara rekan senegaranya, Jan O Joergensen yang saat ini menempati peringkat kelima dunia menjadi andalan kedua.

Melihat andalan dari kedua negara, maka dipastikan pertandingan sangatlah ketat. Untuk andalan tungal terakhir dari masing masing negara, Indonesia diwakili oleh Ihsan Maulana Mustofa yang saat ini berada di peringkat 31 Dunia. Untuk Denmark sendiri diwakili oleh Hans-Kristian Vittinghus yang berada di peringkat 13 Dunia.

Tommy Sugiarto VS Viktor Axelsen

Pertandingan pertama pada final Thomas Cup antara peringkat 8 dunia (Tommy) dengan peringkat 4 dunia (Axelsen). Pertandingan pertama ini berlangsung sangat sengit dan ketat. Pada set pertama Axelsen berhasil menyudahi perlawanan dari Tommy dengan skor 21-17.

Pada set kedua saat Tommy mencoba bangkit, ada insiden mengejutkan terjadi. Berkali kali Tommy meminta kepada wasit agar mengeringkan lapangan, namun sang wasit terus bersikukuh untuk melanjutkan pertandingan. Alhasil karena sudah cukup emosi, Tommy Sugiarto mengambil handuknya lalu mengepel lapangan yang di anggapnya basah.

Setelah insiden ini permainan Tommy benar benar berubah. Pikiran dan konsentrasi Tommy terpecah, hal ini di manfaatkan dengan baik oleh Axelsen untuk mengejar ketertinggalan angka. Akhirnya Axelsen dapat menyusul dan menyudahi set kedua dengan skor 21-18. Dengan perolehan ini Denmark memimpin 1-0 atas Indonesia.

Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan VS Mads-Conrad Petersen/Mads-Pieler Kolding

Pada pertandingan kedua ini, mempertemukan antara peringkat 2 dunia (Hendra/Ahsan) dengan peringkat 9 dunia (Petersen/Kolding). Hendra/Ahsan tampak tidak begitu mengalami banyak kendala saat menghadapi Petersen/Kolding.

Pertandingan yang berlangsung dua set langsung ini berhasil disudahi dengan manis oleh Hendra/Ahsan. Pada set pertama, Hendra/Ahsan sempat membuat beberapa kesalahan yang membuat pemain Denmark mendapatkan Point. Namun Hendra/Ahsan dapat mengakhiri set pertama dengan skor 21-18.

Di set kedua, giliran wakil Denmark yang tampak beberapa kali membuat kesalahan. Hal ini berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Hendra/Ahsan untuk menyudahi set kedua dengan skor 21-13. Dengan hasil ini Indonesia berhasil menyamakan kedudukan sementara menjadi 1-1.

Anthony Ginting VS Jan O Joergensen

Pada pertai ketiga, lawan yang kurang sebanding di pertemukan. Pertandingan ini mempertemukan pemuda 19 tahun yang menduduki peringkat 23 dunia (Anthony) dengan pemain senior yang berada di peringkat 5 dunia (Joergensen).

Lawan yang tidak seimbang terlihat jelas pada pertandingan ketiga ini, namun dengan semangat dan kerja keras yang tinggi Anthony berhasil memberikan perlawanan pada Joergensen. Sayangnya, peringkat, pengalaman dan teknik bermain tidak dapat di sembunyikan dari kedua pemain. Hal ini membuat Joergensen menang 2 set langsung atas Anthony.

Pada set pertama Joergensen menang dengan skor 21-17 dan dapat dengan mudah mengakhiri set kedua dengan skor 21-12. Dengan kemenangan ini Denmark berhasil mencuri point atas Indonesia, kedudukan sementara 1-2 untuk kemenangan Denmark.

Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi VS Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen

Pertandingan ke empat mempertemukan peringkat 12 dunia (Angga/Ricky) dengan peringkat 23 dunia (Astrup/Rasmussen). Dalam pertandingan ini Angga/Ricky mendominasi penuh jalannya pertandingan. Smash smash keras di layangkan ke pemain Denmark.

Pada set pertama Angga/Ricky berhasil mengalahkan Astrup/Rasmussen dengan skor 21-16. Sementara pada set kedua, Angga/Ricky membuktikan mereka lebih baik dari wakil Denmark. Mereka menang dengan skor 21-14.

Dengan hasil ini maka kedudukan masih sama kuat 2-2. Partai kelima akan menjadi partai penentu untuk kedua negara.

Ihsan Maulana Mustofa VS Hans-Kristian Vittinghus

Pada partai kelima ini yang sekaligus menjadi partai penentu mempertemukan antara peringkat 31 dunia (Ihsan) dengan peringkat 13 dunia (Vittinghus). Secara peringkat jelas ini sudah sangat tidak seimbang, namun Indonesia masih mengharap adanya keajaiban yang dapat datang kapan saja.

Pada set pertama Ihsan memberikan sedikit perlawanan pada Vittinghus, namun kualitas Vittinghus membuktikan bahwa ia masih lebih baik dari pada Ihsan. Ihsan kalah dengan skor 15-21. Pada set kedua, entah karena grogi atau demam panggung, Ihsan sama sekali tidak dapat memberikan perlawanan. Alhasil Vittinghus dapat menang mudah 21-07 atas Ihsan.

Hasil Pertandingan ini memastikan Denmark menjadi Juara Thomas Cup dan mengubur mimpi Indonesia untuk mendapatkan gelar ke 14-nya. Denmark berhasil memastikan gelar juaranya lewat tunggal terakhirnya. Dengan kemenangan 3-2 atas Indonesia, Denmark menjadi negara eropa pertama yang dapat menjuarai Thomas Cup.

Hal ini menjadi pukulan besar bagi Indonesia, sebab penantian selama 14 tahun ternyata tidak cukup bagi masyarakat Indonesia. Sebenarnya sudah bagus, memasang pemain pemain muda agar memiliki jam terbang. Namun sangat disayangkan para pemain muda ini seakan tidak dapat berbuat banyak bagi Indonesia. Mungkin kita harus lebih bersabar untuk menungggu kebangkitan bulutangkis Indonesia. Tetap Semangat dan Salam Olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun