Haloo sobat kompasiana..
Apa kabar nih.. semoga pada sehat selalu ya.
Kali ini saya akan membahas komoditi kopi yang harganya kian tinggi.
Seperti yang kita tahu kopi merupakan tumbuhan dataran tinggi dan tren minuman dikalangan anak - anak muda serta adalah kebutuhan wajib bagi masyarakat indonesia sebagai jamuan saat bertamu maupun kenduri dan nongkrong dirumah atau di kedai kopi/coffeeshop.
Kopi di indonesia sangat banyak dan beragam, hampir disetiap daerah pegunungan indonesia memiliki perkebunan kopi, Dari aceh, sumatera, sulawesi, bali, NTT, NTB, Jawa, Kalimantan,Papua.
Tetapi kita tidak membahas jenis dan varietas kopi ya.
Pertama-tama kita akan membahas mengapa kopi bisa mahal
Mulai dari berbagai macam prosesnya.
● Macam-macam proses kopi. Yaitu:
1. Natural proses
Natural proses merupakan proses pengolahan kopi merah/matang yang dimana ketika kopi dipetik dari pohon setelah melalui pengambangan di air dan langsung dijemur beserta kulitnya hingga kering.
2. Honey proses
Honey proses merupakan pengolahan kopi merah/matang yang dimana ketika kopi dipetik dari pohon setelah melalui pengambangan di air, lalu di pulper untuk di pisahkan kulit dari biji kopinya lalu dijemur hingga kering bersamaan dengan lendir yang ada di biji itu sendiri.
3. Full wash
Full wash merupakan proses pengolahan kopi merah/matang yang dimana ketika kopi dipetik dari pohon setelah melalui pengambangan di air, lalu kopi di pulper untuk di pisahkan dengan kulitnya. Setelah dipisah dengan kulitnya lalu kopi tadi dicuci diair yang mengalir hingga lendirnya hilang, lalu dijemur hingga kering.
*note Semua proses ini hanya berlaku untuk kopi yang merah saja
Serta ada beberapa proses kopi lain yang tidak bisa saya sebutkan dilaman ini seperti
Wine proses, Carbonik, proses mossto Dll.
● Kenaikan harga kopi karena perubahan iklim
Perubahan iklim hujan deras dan panas tidak menentu hingga menyebabkan bunga dan pohon kopi banyak yang rusak/gagal panen sehingga kuantitas kopi diindonesia menurun dengan permintaan yang terus meningkat,hingga menyebabkan kenaikan harga kopi yang begitu pesat.
Lalu, karena hasil panen yang sedikit menyebabkan petani/prosesor kopi enggan mau memproses kopi dengan baik. dan dijual begitu saja ke pengepul tanpa proses yang benar.
Maka seharusnya dari situlah kenaikan harga itu tidak terjadi , jika proses nya bagus pasti akan mempengaruhi rasa dan harga.
Dan harga kopi 35 ribu perkilo kini meningkat 100% lebih menjadi 80 ribu perkilo jenis robusta dan arabika yang semula 100 ribu perkilo menjadi 180 ribu perkilo nya.
Serta yang menjadi perbincangan lainnya dikalangan pegiat kopi di indonesia adalah "kopi yang asalan, atau buah kopi panen sembarang" terlampau tinggi dengan rasa yang standard, tanpa memikirkan kualitas yang dihasilkan.
Lalu yang menjadi kekhawatiran pembisnis / owner coffeeshop ialah, tidak berpihak atau tidak membeli kopi lokal dalam negeri dan beralih ke kopi luar, seperti Brazil, colombia, ethiopia, panama Dll. Untuk mengisi bar coffeshop mereka . Yang dimana harganya masih standard dan sudah teruji kelayakan prosesnya serta rasa / notes dari kopi yang baik.
Dalam kata lain impor kopi.
Menurut Global Coffee Trader sekaligus Founding Chairman Indonesia Coffee Summit 2023 Moelyono Soesilo mengatakan, produksi kopi di Indonesia tahun ini mengalami penurunan hingga 30% karena cuaca kemarau basah di tahun 2022 yang mengakibatkan pembuahan di September gagal dan berakibat penurunan panen di tahun ini.
Okeyyy di era sekarang ini sebagai peminum dan penikmat kopi kita dihadapkan dengan pilihan:
Apakah mau meminum kopi dengan SOP yang baik.
Ataukah mau meminum kopi yang tanpa SOP sama sekali.
Silahkan beri tanggapan pada kolom komentar yaaa sobat kompasiana.
Demikian, thank you
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI