Jabatan Gajah Mada yang dinilai sukses melindungi raja pun naik. Ia menjadi Patih di Daha. Dari seluruh Dharmaputra, hanya satu yang tidak dieksekusi karena merupakan tabib yang handal, yaitu Ra Tanca. Pada 1928, Ra Tanca dipanggil ke istana untuk mengobati bisul Jayanagara. Ra Tanca sendiri masih menyimpan dendam kepada sang raja, apalagi dengan keinginannya baru -- baru ini untuk menikahi kedua saudara tirinya yaitu Dyah Gitarja dan Dyah Wiyat.
Ketika mengobati raja, Ra Tanca menusukkan pisau ke bisul Jayanagara dengan tujuan membunuhnya. Pada awalnya ia kesulitan karena ternyata raja memiliki sebuah jimat kebal. Ra Tanca berdalih kepada raja untuk menyingkirkan jimat kebal. Raja menyetujuinya, namun kemudian setelah jimat itu disingkirkan, ia ditikam hingga tewas. Ternyata Ra Tanca terpergok oleh Gajah Mada. Di tempat itu, Gajah Mada langsung menikam Ra Tanca dan menewaskannya.
Banyak yang mengatakan bahwa pembunuhan Ra Tanca tanpa pengadilan terlebih dahulu oleh Gajah Mada adalah sebuah konspirasi, karena ia sendiri tidak menyukai Jayanagara. Namun di akhir cerita, Gajah Mada bebas tanpa tuduhan. Tahta Majapahit kini jatuh kepada Tribuwana Tunggadewi, saudara tiri Jayanagara.
Di era Ratu Tribuwana Tunggadewi, mahapatih Majapahit bernama Arya Tadah merasa sudah tua dan sakit -- sakitan. Ia mengundurkan diri, dan sebagai gantinya ratu menawarkan posisi itu kepada Gajah Mada di tahun 1329. Namun Gajah Mada merasa belum siap. Ia masih ingin membuktikan diri terlebih dahulu, dan memberikan jasa untuk Majapahit. Sebuah pemberontakan yang dipimpin Keta di Sungai Badadung menjadi alatnya untuk unjuk gigi. Lalu pemberontakan berikutnya dipimpin oleh Sadeng di pantai utara, dekat Panarukan. Gajah Mada lagi -- lagi berhasil. Ia memadamkan keduanya, dan pada tahun 1334 ia menjadi Mahapatih Amangkubhumi. Peristiwa ini tercatat dalam Pararaton dan Negarakertagama.
Puncak Kejayaan Gajah Mada
Naik tahta sebagai orang kedua di Majapahit, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang terkenal hingga sekarang, yaitu Sumpah Palapa.Â
Aku tidak akan makan buah Palapa sebelum seluruh Nusantara bersatu.Â
Maksud dari sumpah ini adalah bahwa ia tidak akan bersenang -- senang dalam hal duniawi sebelum pulau -- pulau nusantara bersatu di bawah bendera Majapahit. Daerah -- daerah yang disebutkan dalam sumpah ini antara lain: Gurun (Nusa Tenggara), Seram (Maluku), Tanjungpura (Borneo), Haru (Sumatra), Pahang (Semenanjung Malaya), Dompu (Sulawesi), Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik.
Wilayah -- wilayah yang disebut oleh Gajah Mada ini sebenarnya merupakan rekanan Kerajaan Singasari sebelumnya. Kertanegara sebagai raja Singasari pernah mengirimkan ekspedisi Pamalayu menuju Pulau Sumatera dan sekitarnya untuk menjalin hubungan dengan kerajaan -- kerajaan di pulau itu. Dengan menyebutkan daerah -- daerah itu ia menegaskan bahwa Majapahit adalah penerus dari kerajaan Jawa sebelumnya. Selain itu Gajah Mada paham bahwa pulau -- pulau barat itu sangat penting untuk jalur perdagangan laut. Sementara itu pulau -- pulau timur seperti Gurun, Dompu, dan Seram menjadi penting karena penghasil rempah -- rempah.
Selain rekanan, Majapahit juga melakukan invasi militer. Serangan pertama yang dilakukan oleh Gajah Mada ke arah timur Pulau Jawa, yaitu Bali, lebih tepatnya Bedahulu. Mpu Prapanca mengatakan dalam Negarakertagama bahwa raja Bali adalah jahat dan hina, sehingga tidak sulit bagi tentara Majapahit untuk menyingkirkannya. Selain itu, kisah ini tercatat dalam Babad Arya Kutawaringin dari Bali pada tahun 1343. Sementara itu Babad Buleleng menginformasikan bahwa Gajah Mada berperan untuk menunjuk penguasa Bali berikutnya, yaitu Sri Kresna Kapakisan.
Sementara itu, di daerah -- daerah lainnya tidak ditemukan prasasti atau catatan sejarah yang menyebutkan bahwa Majapahit pernah menaklukkan daerah tersebut. Menurut sejarawan Slamet Muljana, hubungan itu hanya sebatas dongeng, sebagai bentuk kekaguman pada Majapahit. Di Aceh, Samudra Pasai disebutkan mendapat serangan dari Majapahit, berasal dari tuturan cerita penduduk. Ada bukit bernama Manjak Pahit, berasal dari kata Majapahit. Catatan Dinasti Ming menyebutkan bahwa pada tahun 1377 seorang raja Jawa mengirimkan tentara menuju Sriwijaya tua yang berpihak menuju Tiongkok.
Sejarawan -- sejarawan sepakat bahwa Majapahit berhasil berkembang menjadi sebuah kerajaan besar yang menjadi hegemoni di nusantara. Kerajaan ini penting karena menjadi pusat perhubungan jalur perdagangan di nusantara. Majapahit begitu digdaya di bawah kepempimpinan Gajah Mada. Pada tahun 1350, Ratu Tribuwana Tunggadewi mundur dan digantikan oleh anaknya Hayam Wuruk. Berdua bersama Gajah Mada, Majapahit mencapai masa keemasan.