Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Pelayan Kebaikan

24 Agustus 2022   07:34 Diperbarui: 24 Agustus 2022   07:37 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang pelayan kebaikan (sumber: myrobin.id)

Bahkan akhir pekan pun sepi. Mungkin karena menunya yang itu - itu saja, pikir Cindy. Hanya beberapa orang yang menjadi pelanggan tetap. Yang baru saja meninggalkan kafe, dan seorang bapak tua berjenggot dan berkaca mata hitam, selalu datang setiap jam 8 malam.

Cindy menengok jam. Sudah hampir jam 8 malam. Dan tepat pada saat itu, pintu kafe terbuka. Bapak - bapak berjenggot dan berkaca mata hitam itu memasuki ruangan. Ia sekarang mengenakan jaket army lusuh dan celana pendek. Cindy tersenyum. Dengan wajah ramah, ia mempersilakan sang pelanggan untuk duduk di tempatnya biasa bersantap.

Cindy menawarkan buku menu namun dalam hati ia sudah tahu apa yang akan dipesan oleh bapak - bapak ini. Sepotong roti panggang cokelat, ditemani kopi dalgona.

"Roti panggang cokelat, juga dalgona satu."

Cindy tersenyum dan mengangguk, membawa pesanan kepada koki. Untuk memberikan kesan positif, ia membersih - bersihkan meja lainnya. Sang bapak bertanya.

"Orang yang sedang merokok, di luar sana, saya lihat ia mengenakan seragam kafe ini. Apakah ia adalah temanmu?"

Cindy terkejut mendengar pertanyaan ini, namun ia segera menjawab. "Betul, pak."

"Lalu mengapa ia tidak berada di dalam dan melayani pembeli?"

"Ia sedang beristirahat, pak. Pengunjung kafe ini lumayan ramai di akhir pekan ini."

Sang bapak melihat sekeliling namun ia mengangguk - angguk. Aku harus melindungi kafe dan memberikan kesan positif, itulah yang berada dalam benak Cindy. Ia sudah akan beranjak dan mengambil pesanan, sebelum sang bapak bertanya lagi.

"Katakanlah, nona, apakah puding stroberi karamel ini cukup lezat untuk dinikmati sebagai penutup?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun