Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Three Temptations (Cerpen Rohani)

10 Desember 2021   12:11 Diperbarui: 10 Desember 2021   12:52 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padang pasir (sumber: flickr.com)

Sementara itu aku memerhatikan kawanku itu. Ternyata ia berada di sampingku dan berkata dengan sedikit mengancam.

"Jika hubunganmu dengan Allahmu itu memang istimewa, dan aku juga pernah mendengar bahwa ia sangat mengasihimu, bahkan akan memerintahkan malaikat - malaikat - Nya untuk menjagamu, maka cobalah ini: Jatuhkanlah dirimu dari tebing ini, dan perhatikanlah apakah Tuhan Allah benar - benar peduli denganmu atau tidak!"

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan sang pemuda ini. Dari raut wajahnya sudah terlihat bahwa ia memang kesal denganku dan dengan Bapaku. Terlihat bahwa ia ingin merusak hubungan kami. Aku harus menjawabnya dengan lembut. Lembut, namun arti dari kata - kata ini adalah tajam.

"Apakah kau tahu, sobat, bahwa kita tidak boleh mencobai Tuhan Allah kita? Itu adalah perbuatan yang dilarang. Mereka yang mencobai Allah tidak mendapat akhir yang menyenangkan. Dan Allah mengutuk perbuatan itu."

Sang pemuda hanya menghela napas dan memejamkan mata mendengar perkataanku. Dan dalam sekejap mata, pemuda itu telah menghilang dari hadapanku, begitu pula dengan tebing curam dan gunung yang tinggi. Aku sudah berada di dasar lagi, di gurun tempatku semula.

Aku menghela napas.

Sepertinya ini adalah sebuah pencobaan bagiku, di akhir masa puasaku. Dan sepertinya aku berhasil melaluinya dengan baik. Dari mana aku tahu?

Lihatlah. Entah dari mana datangnya, sahabat - sahabatku datang dan menyambutku. Aku mengenal mereka semua. Kita akan bersukacita dan berpesta atas kemenangan ini.

Iblis telah dikalahkan.

Cerita lain dapat dilihat di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun