Air mata mengucur dari wajah Selena. Ia tidak berani memandang kepada Elia, sang Nabi Tuhan. Elia, yang telah menghabiskan roti bundarnya, bangkit dan membantu Selena berdiri.
"Hari ini imanmu sudah menyelamatkanmu. Berterimakasihlah kepada Tuhan Allah. Ucapkan puji -- pujian dan syukur kepada -- Nya."
Ia pun melangkah pergi meninggalkan Selena dan Gio yang masih sibuk di gudang bawah tanah. Cukup lama waktu yang dibutuhkan Selena untuk menghentikan tangisnya. Seusai itu, ia berlutut dan menyembah.
"Tuhan Allah benar -- benar ada. Ia memerhatikan umat -- Nya yang berharap kepada -- Nya. Bagi -- Nyalah segalah kemuliaan dan ucapan syukur!"
Cerita lain dapat dilihat di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H