Dan bersamaan dengan itu, ia mengangkat dirinya dari dalam air. Ia paham bahwa ia akan mendengar adiknya tertawa senang dalam satu jam ke depan. Ia tahu bahwa ia akan bercerita tanpa henti. Ia merindukannya.
Ketika ia berjalan menjauh dari air pantai, ia menemukan keranjang miliknya. Entah bagaimana itu bisa terdampar kembali ke pantai, padahal arus cukup kencang. Entah bagaimana pula, isinya masih utuh. Malahan bertambah berat.
Ada beberapa kerang tambahan. Namun Dina tidak peduli. Baginya saat ini, kisah adiknya adalah segalanya. Dengan memanggul keranjang, ia berjalan kembali. Arahnya pasti.
Ia kembali bersenandung. Judulnya berbeda. Kali ini Rumah Pantai. Masih karangan Angelina Bara. Kini arahnya jalannya pasti. Ia sedang menuju ke rumah.
***
***
Tulisan lain dapat dilihat di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H