Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Udayaditya Mahardewa 1 [Novel Nusa Antara]

2 Januari 2019   09:58 Diperbarui: 2 Januari 2019   10:08 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebenarnya kisah Mahabharata dan Ramasinta sudah terlalu sering dibicarakan, kawan. Aku lebih menyukai kisah singa terbang dari dataran Tumasik. Atau cerita dewa kematian dari tanah Tiongkok yang mampu menghabisi sepuluh ribu prajurit seorang diri."

Rakai Pikatan mengernyit, "Singa terbang?"

"Kau belum pernah mendengarnya? Tampaknya engkau belum layak menjadi pustakawan sejati."

Tentu saja. Semua itu hanya karanganku belaka. Rakai Pikatan menggeleng. Ia mencoba mengalihkan percakapan kepada tujuan awalnya.

"Lebih dari pada itu, aku ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh kedua kakak beradik yang semenjak dua hari yang lalu mengunci diri di ruang pertemuan. Jujurlah, bohong pun tidak ada gunanya. Lihat, kita pun sudah berteman, bukan? Atau jangan -- jangan, Balaputradewa sendiri merahasiakan apa yang akan ia bicarakan daripadamu?"

 "Tidak, tuanku," ujar Udayaditya sedikit menyindir, "aku mengetahui dengan persis apa maksud kedatangan kami. Aku juga dapat menerka -- nerka apa yang sekarang sedang dibicarakan oleh Balaputradewa dan Samaratungga."

Udayaditya menghentikan perkataannya dan menatap Rakai Pikatan. Pandangan ingin tahu sang calon pewaris takhta membuatnya bertanya sekali lagi.

"Apakah kau benar -- benar ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh Balaputradewa dan Samaratungga di ruang pertemuan?"

Rakai Pikatan mengangguk. Udayaditya melenguh.

"Baik, karena kau sangat ingin tahu apa yang mereka bicarakan, baiklah aku menyusunnya dalam sebuah sajak:

Seseorang dengan kuasa amat tinggi bersabda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun