Mohon tunggu...
Travel Story Artikel Utama

Kapernaum, Rubuhnya Pinus Kami

3 September 2016   17:48 Diperbarui: 4 September 2016   01:24 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biara Fransiskan setelah rubuhnya pohon pinus.
Biara Fransiskan setelah rubuhnya pohon pinus.
Percaya atau tidak, pohon pinus yang kemarin tumbang menyaksikan semua penemuan itu dalam kurun waktu seratus tahun terakhir. Dia sudah lelah menaungi para arkeolog yang menggali tanah. Dia merasa sudah cukup mengenang kejayaan Kapernaum di masa lalu bersama bukti-bukti arkeologi yang terus dicari.

Ribuan peziarah datang mengunjungi Kapernaum setiap hari.
Ribuan peziarah datang mengunjungi Kapernaum setiap hari.
Maka pada akhir hidupnya, dia merunduk pelan-pelan, lalu rebah tanpa memakan korban. Ribuan peziarah datang mengunjungi Kapernaum setiap hari sepanjang tahun dan mereka biasa berfoto di depan patung Petrus. Tetapi kemarin tak ada seorang pun di sana. Dia memilih waktu yang tepat untuk mengakhiri hidupnya. Posisi rubuhnya pun sudah dia hitung dengan matang. Dia tidak merusakkan apa pun. Dua hal yang kemarin kami takutkan akan rusak kalau pinus itu rubuh adalah patung Petrus dan replika mosaik zaman Bizantin. Pada kenyataannya, dia tidak merusakkan apa-apa.

Penghormatan terakhir.
Penghormatan terakhir.
Sepertinya ia hanya ingin menghormati Petrus untuk terakhir kalinya.

NB: Semua foto diambil dari dokumen pribadi penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun