Biara Fransiskan setelah rubuhnya pohon pinus.
Percaya atau tidak, pohon pinus yang kemarin tumbang menyaksikan semua penemuan itu dalam kurun waktu seratus tahun terakhir. Dia sudah lelah menaungi para arkeolog yang menggali tanah. Dia merasa sudah cukup mengenang kejayaan Kapernaum di masa lalu bersama bukti-bukti
arkeologi yang terus dicari.
Ribuan peziarah datang mengunjungi Kapernaum setiap hari.
Maka pada akhir hidupnya, dia merunduk pelan-pelan, lalu rebah tanpa memakan korban. Ribuan peziarah datang mengunjungi Kapernaum setiap hari sepanjang tahun dan mereka biasa berfoto di depan patung Petrus. Tetapi kemarin tak ada seorang pun di sana. Dia memilih waktu yang tepat untuk mengakhiri hidupnya. Posisi rubuhnya pun sudah dia hitung dengan matang. Dia tidak merusakkan apa pun. Dua hal yang kemarin kami takutkan akan rusak kalau pinus itu rubuh adalah patung Petrus dan replika mosaik zaman Bizantin. Pada kenyataannya, dia tidak merusakkan apa-apa.
Sepertinya ia hanya ingin menghormati Petrus untuk terakhir kalinya.
NB: Semua foto diambil dari dokumen pribadi penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya