Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Virus yang Bernama Lidah (Yakobus 3:1-12)

13 November 2023   16:31 Diperbarui: 13 November 2023   16:33 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Philo, filsuf Yunani, akal adalah pengendara dan juru mudi hidup. Jadi, akal yang mengendalikan setiap kata dari manusia. Sedangkan menurut Tuhan Yesus, ucapan mulut yang baik dan ucapan mulut yang jahat meluap dari hati (Lukas 6:45). Kata 'hati' dari teks Yunani berarti batin manusia; mencakup jiwa manusia seutuhnya.

Kemudian Yakobus memberikan kontras antara ketidakmampuan manusia dalam menjinakkan lidah dengan kemampuan manusia dalam menjinakkan binatang (ayat 7-8). Ternyata lidah lebih buas daripada binatang terbuas sekalipun! Kalau binatang buas lebih mudah ditaklukkan, maka lidah lebih sulit karena suka keluar dari kendalinya si pemilik lidah. Jadi, lidah cenderung berbuat jahat dan berpotensi besar merusak moral, sosial, ekonomi dan juga spiritualitas.

Lagi-lagi Yakobus menunjukkan kontras lidah yang tidak bisa konsisten (ayat 9-10). Suatu waktu kita memuji Tuhan, tetapi di lain waktu kita bisa mengutuki manusia yang diciptakan menurut rupa Allah. Perkataan dalam keseharian menjadi tolok ukur kehidupan spiritual kita, dan cerminan hati kita yang sesungguhnya.

Akhirnya, Yakobus membuat kita semua merenung mengenai pertanyaan-pertanyaan retorisnya (ayat 11-12). Mata air itu diilustrasikan seperti hati: jika pikiran dalam hati kita baik, maka perkataan baik yang akan keluar; demikian pula sebaliknya. Hati yang telah diperbaharui akan mampu menghasilkan perkataan yang murni dan konsisten dalam kemurnian ucapannya. Amin.

Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun