Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Mengasihi Orang yang Terhilang (Lukas 15:7)

1 Februari 2023   18:37 Diperbarui: 3 Februari 2023   20:32 2779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tuhan Yesus, Sang Gembala Agung, memikul domba yang terhilang. Sumber: Pixabay / geralt

"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Lukas 15:7)

Kompasianer yang terkasih, ini adalah jawaban Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang mengkritik Yesus karena Ia duduk makan bersama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa (ayat 1-2). Jawaban Yesus dalam bentuk perumpamaan yang mudah dipahami. Yesus mengumpamakan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa seperti seekor domba yang hilang (ayat 3-6).

Pada ayat 7, para pemungut cukai dan orang-orang berdosa dikategorikan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sebagai orang yang tidak layak di hadapan Tuhan. Tetapi, Yesus justru memberikan jawaban, bahwa orang-orang seperti itulah yang membuat sorga bersukacita ketika mereka bertobat.

Ibaratnya, seekor domba yang hilang dan ditemukan kembali oleh sang gembala, demikianlah orang berdosa di mata Tuhan sangat bernilai untuk diselamatkan. Untuk itulah Yesus datang ke dalam dunia demi mencari orang-orang berdosa untuk diselamatkan. Semuanya itu hanya oleh kasih Allah yang sedemikian besar untuk melepaskan orang berdosa dari kebinasaan (Yohanes 3:16).

Ada tiga kategori orang yang terhilang dari pembacaan teks Alkitab di atas:

1. Orang yang kehilangan Allah sebagai sumber hidupnya

Dosa telah memisahkan manusia dari Allah (Kejadian 3:23-24). Manusia memang tetap hidup, namun mereka telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).

2. Orang yang kehilangan komunitasnya

Dosa telah memisahkan manusia dari komunitas terbaiknya yaitu keluarga dan masyarakat sekitar (Kejadian 4:10-16). Manusia yang memilih hidup dalam dosa pasti terpisah dari Allah dan komunitas yang mengenal Allah di dalam Kristus (2 Korintus 6:15-18).

3. Orang yang kehilangan jati dirinya

Dosa telah menyingkapkan ketelanjangan dan ketidakberdayaan manusia yang membuatnya bersembunyi terhadap TUHAN Allah (Kejadian 3:6-8). Sejak itu, manusia tidak dapat mengenali dirinya sebagai pribadi yang sangat berharga, yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah (Kejadian 1:26-28).

Dari perumpamaan inilah Yesus menunjukkan bahwa Ia sangat mengasihi orang-orang berdosa, orang-orang yang kehilangan Allah, kehilangan komunitas, dan kehilangan jati dirinya. Buktinya adalah:

1. Yesus mencari orang-orang berdosa melalui firman-Nya (ayat 1)

Kata 'mencari' dari teks Yunani berarti 'berkomunikasi.' Suara seorang gembala akan dikenali hanya oleh domba yang dimiliki atau yang digembalakannya. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai seorang gembala yang mengenal dan dikenali kawanan domba milik-Nya (Yohanes 10:1-4,14). Suara Yesus adalah firman Allah. Yesus yang berinisiatif menyampaikan berita keselamatan, dan pada masa gereja, Roh Kudus yang menginsafkan manusia dari dosa (Yohanes 16:8) melalui pemberitaan Injil dari hamba-hamba Kristus (Roma 10:9-15).

2. Yesus menerima orang-orang berdosa yang datang kepada-Nya (ayat 1-2)

Ketika orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, para pakar agama dan sorga, menolak kehadiran para pemungut cukai dan orang-orang berdosa, Yesus justru menerima mereka dengan sukacita. Perjanjian Baru mencatat, ada dua orang pemungut cukai yang bertobat dan menjadi pengikut Kristus yaitu:

Seorang yang bernama Matius (Matius 9:9-10); dialah yang kemudian menjadi salah satu dari dua belas rasul dan menulis Injil Matius yang menjadi pembuka Kitab Perjanjian Baru. Yang seorang lagi bernama Zakheus (Lukas 19:1-10); dialah yang rela mengembalikan kekayaan dari hasil pemerasan kepada warga yang diperasnya karena Kristus.

3. Yesus membentuk komunitas yang baru dengan orang-orang berdosa yang bertobat (ayat 2)

Setelah mereka bertobat dan menjadi pengikut Yesus, mereka yang tadinya terhilang dan tertolak dari masyarakat mendapatkan komunitas yang baru yaitu menjadi anggota keluarga Yesus Kristus, keluarga Allah. Dalam tradisi Yahudi, orang yang diundang makan adalah anggota keluarga atau kerabat dekat (bandingkan dengan pengikut Kristus yang non Yahudi, Efesus 2:11-22).

4. Yesus memberikan bahu-Nya kepada orang yang terhilang (ayat 5)

Di Israel, ketika ada seekor domba terpisah dari kawanannya, maka sang gembala akan mencari domba tersebut sampai ketemu. Dan ketika domba itu terluka dan tidak dapat berjalan dengan baik, maka sang gembala akan memikul domba tersebut. Demikian dengan orang berdosa, yang terhilang dari Allah, tidak dapat menemukan jalan untuk bertobat dan berdamai dengan Allah, Yesuslah yang mencari dan menemukannya.

Namun, "Ia (Yesus Kristus, penulis) sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu." (1 Petrus 2:24-25).

Demikianlah pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya, Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun