"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Lukas 15:7)
Kompasianer yang terkasih, ini adalah jawaban Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang mengkritik Yesus karena Ia duduk makan bersama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa (ayat 1-2). Jawaban Yesus dalam bentuk perumpamaan yang mudah dipahami. Yesus mengumpamakan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa seperti seekor domba yang hilang (ayat 3-6).
Pada ayat 7, para pemungut cukai dan orang-orang berdosa dikategorikan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sebagai orang yang tidak layak di hadapan Tuhan. Tetapi, Yesus justru memberikan jawaban, bahwa orang-orang seperti itulah yang membuat sorga bersukacita ketika mereka bertobat.
Ibaratnya, seekor domba yang hilang dan ditemukan kembali oleh sang gembala, demikianlah orang berdosa di mata Tuhan sangat bernilai untuk diselamatkan. Untuk itulah Yesus datang ke dalam dunia demi mencari orang-orang berdosa untuk diselamatkan. Semuanya itu hanya oleh kasih Allah yang sedemikian besar untuk melepaskan orang berdosa dari kebinasaan (Yohanes 3:16).
Ada tiga kategori orang yang terhilang dari pembacaan teks Alkitab di atas:
1. Orang yang kehilangan Allah sebagai sumber hidupnya
Dosa telah memisahkan manusia dari Allah (Kejadian 3:23-24). Manusia memang tetap hidup, namun mereka telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).
2. Orang yang kehilangan komunitasnya
Dosa telah memisahkan manusia dari komunitas terbaiknya yaitu keluarga dan masyarakat sekitar (Kejadian 4:10-16). Manusia yang memilih hidup dalam dosa pasti terpisah dari Allah dan komunitas yang mengenal Allah di dalam Kristus (2 Korintus 6:15-18).
3. Orang yang kehilangan jati dirinya