Yang keenam, orang Israel yang kalah itu menangis di hadapan Tuhan, tetapi Tuhan tidak mau mendengarnya (Ul. 1:45). Ketujuh, semua kekalahan orang Israel merupakan penghukuman atas ketidaktaatan kepada Tuhan sehingga mereka harus menjalani empat puluh tahun di padang gurun supaya mereka tahu rasanya jika Tuhan berbalik dari mereka (Bil. 14:32-35).
Dengan demikian, keberhasilan orang Israel sesungguhnya ditentukan oleh tiga hal: percaya akan kehadiran Tuhan, percaya pada janji Tuhan dan taat pada firman Tuhan. Orang Israel gagal akan tiga hal tersebut. Orang Israel tidak percaya dan tidak melakukan apa yang difirmankan Tuhan; mereka percaya dan melakukan apa yang tidak difirmankan Tuhan!
Orang Israel juga tidak tunduk pada otoritas rohani yang dipercayakan Tuhan kepada Musa. Kesempatan generasi pertama untuk menang dan memasuki tanah Kanaan terlepas dan tidak pernah kembali karena Tuhan telah mengalihkan kesempatan itu bagi generasi kedua Israel.
Bagaimana dengan kita sekarang ini? Jika kita gagal karena kenekatan doang dalam bertindak sehingga segalanya ambyar, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah bertobat sungguh-sungguh, kembali taat dan setia kepada Tuhan. Langkah kedua ialah menunggu arahan Tuhan. Dan langkah ketiga ialah bertindak ketika Tuhan telah memberi petunjuk baru.
Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H