Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Modal Nekat Doang Bisa Ambyar (Pelajaran dari Kegagalan Israel)

25 November 2022   15:08 Diperbarui: 25 November 2022   15:17 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang keenam, orang Israel yang kalah itu menangis di hadapan Tuhan, tetapi Tuhan tidak mau mendengarnya (Ul. 1:45). Ketujuh, semua kekalahan orang Israel merupakan penghukuman atas ketidaktaatan kepada Tuhan sehingga mereka harus menjalani empat puluh tahun di padang gurun supaya mereka tahu rasanya jika Tuhan berbalik dari mereka (Bil. 14:32-35).

Dengan demikian, keberhasilan orang Israel sesungguhnya ditentukan oleh tiga hal: percaya akan kehadiran Tuhan, percaya pada janji Tuhan dan taat pada firman Tuhan. Orang Israel gagal akan tiga hal tersebut. Orang Israel tidak percaya dan tidak melakukan apa yang difirmankan Tuhan; mereka percaya dan melakukan apa yang tidak difirmankan Tuhan!

Orang Israel juga tidak tunduk pada otoritas rohani yang dipercayakan Tuhan kepada Musa. Kesempatan generasi pertama untuk menang dan memasuki tanah Kanaan terlepas dan tidak pernah kembali karena Tuhan telah mengalihkan kesempatan itu bagi generasi kedua Israel.

Bagaimana dengan kita sekarang ini? Jika kita gagal karena kenekatan doang dalam bertindak sehingga segalanya ambyar, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah bertobat sungguh-sungguh, kembali taat dan setia kepada Tuhan. Langkah kedua ialah menunggu arahan Tuhan. Dan langkah ketiga ialah bertindak ketika Tuhan telah memberi petunjuk baru.

Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun