Kemudian kita lanjut dengan sumber sejarah level KEDUA, peninggalan arkeologis sezaman. Majapahit juga meninggalkan peninggalan Candi, diantaranya :
1. Candi Bajang Ratu (Mojokerto, Jawa Timur)
2. Gapura Wringin Lawang (Mojokerto, Jawa Timur)
3. Candi Panataran (Blitar, Jawa Timur)
4. Candi Tikus (Mojokerto, Jawa Timur)
5. Candi Pari (Sidoarjo, Jawa Timur)
6. Candi Jabung (Probolinggo, Jawa Timur)
7. Candi Sukuh (Karanganyar, Jawa Tengah)
8. Candi Cetho (Karanganyar, Jawa Tengah)
9. Kolam Segaran (Mojokerto, Jawa Timur)
Bisa kita lihat bahwa peninggalan bangunan Majapahit kebanyakan berada di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tidak ditemukan bangunan arkeologis milik Majapahit di provinsi lain di Indonesia (terutama di luar Jateng dan Jatim) yang mengkonfirmasi atau menguatkan bahwa wilayah tersebut adalah wilayah jajahan atau dikuasai oleh Majapahit. Padahal "expansionistic building" atau bangunan yang dibangun dalam rangka penguasaan wilayah adalah bangunan yang lazim ditemui di semua peradaban di dunia ini saat menaklukan atau menguasai sebuah wilayah lain.
Di wilayah tetangga terdekatnya saja yaitu Kerajaan Sunda (yang sekarang menjadi Provinsi Jawa Barat) tidak ditemukan bangunan yang menegaskan tentang penguasaan Majapahit di wilayah itu.
Peninggalan sezaman Majapahit baik itu prasasti atau bangunan-bangunan yang sebagian besar terpusat di Provinsi Jawa Timur saja, tentu menjadi tanda tanya. Apalagi Majapahit muncul ratusan tahun setelah lahirnya Sriwijaya, yang zamanya sudah lebih maju dan canggih.
Sriwijaya saja yang lahir di zaman belum semaju zaman Majapahit memiliki berita prasasti dan peninggalan arkeologis menyebar di berbagai provinsi Sumatera dan negara lain.
Kemudian, sumber sejarah level KETIGA karya sastra sezaman. Majapahit meninggalkan banyak peninggalan karya sastra yaitu :
1. Kitab NegaraKertagama,
2. Kitab Sutasoma
3. Kitab Arjunawijaya
4. Kitab Tantu Pagelaran
5. Kitab Panjiwijayakrama
6. Kitab Usana Jawa
7. Kitab Pararaton
8. Kitab Ranggalawe
9. Kitab Sorandakan
Dari kitab-kitab di atas, kitab yang bercerita tentang penaklukan Majapahit atas wilayah lain hanya pada Kitab Usana Jawa yang berisi penaklukan Majapahit atas Bali. Hanya Bali tidak ada wilayah lain yang ditaklukan dalam cerita kitab itu.
Dan pada Kitab Negara Kertagama (NK) yang disebut-sebut sebagai kitab utama Majapahit selain Sutasoma barulah berisi tentang catatan negara-negara yang diklaim sebagai negara bawahan dari Majapahit, yaitu mulai pada bagian Pupuh 13 s/d Pupuh 16.
Namun pada catatan di Negara Kertagama tersebut masih kurang jelas apakah negara-negara tersebut memang benar-benar ditaklukan, dijajah atau dikuasai atau hanya sebatas hubungan kerja sama saja (aliansi).
Beberapa negara-negara asing juga disebut dalam kitab Negara Kertagama bagian Pupuh 15 seperti : Siam dengan Ayudyapura, begitu pun Darmanagari Marutma, Rajapura, begitu juga Singanagari. Campa, Kamboja, dan Yawana. Tapi secara jelas dicatat sebagai NEGARA SAHABAT. Tidak ada berita soal penaklukan, penguasaan apalagi penjajahan atas negara-negara tersebut