Misalnya kerajaan C punya sumber sejarah hanya nomor 1. Sedangkan kerajaan D hanya memiliki sumber sejarah nomor 6. Mana yang lebih kuat sumbernya? Tentunya kerajaan C
Mengapa prasasti sezaman diletakan pada peringkat yang paling tinggi? Karena prasasti adalah sumber yang muncul di zaman tersebut. Prasasti benar-benar menyaksikan peristiwa di zaman tersebut hanya saja ia tidak bisa bicara. Tapi, prasasti memberikan informasi berita melalui tulisan yang ada di dalamnya.
Selain itu, prasasti adalah pernyataan resmi yang dikeluarkan di zaman tersebut. Tidak sembarang orang bisa menulis prasasti. Pada masyarakat zaman dulu juga memiliki keyakinan bahwa mengeluarkan prasasti itu disaksikan oleh para dewa. Jika berbohong memberi pernyataan pada prasasti maka akan mendapat kutukan, atau malapetaka yang mengerikan. Jadi, informasi yang ada prasasti bisa dibilang kuat.
Lalu, mengapa kajian dan interpretasi ahli posisinya sebagai sumber sejarah memiliki peringkat yang di bawah? Â Karena sebetulnya ahli itu adalah orang yang baru muncul di zaman-zaman kemudian. Bahkan bisa ratusan, ribuan tahun sesudah zaman yang menjadi kajian sejarah. Untuk ahli saja dilihat sebagai sumber yang masih lemah, apalagi jika sumbernya hanya dari pendapat orang awam.
Lalu, mengaoa mitos atau legenda posisinya dibawah sumber lainya seperti : prasasti sezaman, tinggalan arkeologis sezaman, karya sastra sezaman? Karena mitos atau legenda ini diragukan kebenaranya. Tidak bisa dilacak sumber awalnya dari mana. Bukti informasi pertama-nya dari mana kita tidak tau. Tahunya mitos dan legenda itu sudah menyebar begitu saja.
Kemungkinan informasi mitos atau legenda disampaikan secara lisan dan turun temurun oleh masyarakat yang ada di sekitar wilayah yang jadi kajian sejarah. Namanya berita beranting dari mulut ke mulut kan sangat mungkin mengalami perubahan isi. Karena tidak ada catatan aslinya.Â
Berbeda dengan prasasti yang tidak bisa dibuat oleh sembarang orang, dan dibuat dengan keyakinan disaksikan oleh para dewa serta akan ada kutukan jika berbohong, maka mitos atau legenda tidaklah begitu. Mitos atau legenda bebas disebarkan oleh siapa saja.
Tapi, mengapa mitos dan legenda diletakan sebagai sumber sejarah yang lebih tinggi peringkatnya dari kajian ahli? Karena, mitos atau legenda biasanya tersebar di masyarakat yang ada di sekitar tempat atau peristiwa yang menjadi kajian sejarah.Â
Masyarakat itu memiliki hubungan historis dan sosiologis yang kuat dengan  tempat atau peristiwa yang menjadi kajian sejarah. Berbeda dengan peneliti yang seringkali adalah orang luar. Misalnya peneliti dari Belanda meneliti sejarah masyarakat di lereng gunung A di pulau Jawa. Peneliti ini tidak memiliki hubungan sosiologis dan historis dengan lereng gunung A itu. Tapi dia melakukan pekerjaan penelitian di situ.
Selain itu, walaupun mitos disampaikan secara lisan yang tidak ada bukti tertulisnya, tapi diyakini disampaikan turun temurun dan sangat mungkin berujung pada orang yang benar-benar menjadi saksi sejarah pada masa lalu. Hanya saja namanya berita lisan beranting dan tidak ada bukti tertulis aslinya jadi tidak bisa dicek dengan informasi aslinya. Tapi mitos atau legende tetap bisa dipertimbangkan sebagai sumber sejarah.
---------------------------