Bagi pecinta otomotif, terutama penggemar mobil klasik, Mercedes-Benz W124 atau yang akrab disebut "Mercy Boxer" adalah simbol kesempurnaan. Diperkenalkan pada tahun 1984, W124 telah menjadi salah satu model yang paling dikenang dan dikagumi di jajaran Mercedes-Benz. Keanggunan desain, ketangguhan mesin, dan kehandalannya membuat mobil ini tetap memiliki tempat istimewa di hati banyak orang, bahkan setelah lebih dari tiga dekade.
W124 memiliki desain kotak yang khas, dengan garis-garis tegas dan simpel yang memberinya tampilan maskulin namun elegan. Desain yang solid dan timeless ini menjadi salah satu daya tarik utama yang membuatnya tetap relevan di jalanan, bahkan jika dibandingkan dengan mobil modern saat ini. Tampilannya yang khas inilah yang membuat Mercy Boxer sering dijadikan koleksi oleh para penggemar mobil klasik.
Mercedes-Benz merancang W124 dengan fokus pada kualitas dan daya tahan. Mobil ini terkenal karena ketangguhannya, bahkan sering dijuluki sebagai "mobil sejuta kilometer" karena kemampuannya menempuh jarak panjang tanpa mengalami masalah berarti. Dengan perawatan yang baik, W124 dapat bertahan hingga puluhan tahun tanpa banyak penurunan performa. Tak heran jika mobil ini banyak dicari sebagai mobil harian maupun kendaraan koleksi.
Di dalam kabin, Mercy Boxer W124 menyuguhkan kenyamanan yang menjadi ciri khas Mercedes-Benz. Interiornya sederhana namun fungsional, dengan material berkualitas tinggi yang terasa mewah dan kokoh. Meskipun teknologi di dalamnya tidak semodern mobil saat ini, W124 tetap dilengkapi dengan fitur-fitur seperti power window, sunroof, dan sistem AC yang nyaman---cukup mumpuni untuk standar masanya.
W124 hadir dengan berbagai pilihan mesin, dari yang berkapasitas kecil hingga besar. Terdapat dua tipe mesin untuk edisi Mercy Boxer. Mesin M103 dan M104 adalah dua mesin inline-6 yang diproduksi oleh Mercedes-Benz pada 1986 hingga 1992. M103 memiliki desain single overhead camshaft (SOHC) dengan kapasitas mesin antara 2,0 hingga 3,0 liter. Di sisi lain, mesin M104 adalah penerus M103 yang lebih modern, dilengkapi dengan desain dual overhead camshaft (DOHC), yang memberikan kinerja lebih tinggi dan efisiensi yang lebih baik. M104 juga memiliki kapasitas mesin yang lebih bervariasi, dari 2,8 hingga 3,6 liter.
Selain ketangguhan mesinnya, Mercy Boxer W124 juga membawa kesan prestise. Di masanya, mobil ini menjadi pilihan kalangan menengah ke atas yang mengutamakan kualitas dan gaya. Hingga saat ini, banyak pecinta otomotif yang merasa memiliki W124 adalah sebuah pernyataan gaya, simbol status, sekaligus nostalgia akan era klasik yang penuh karakter.
Mercedes-Benz W124 bukan hanya mobil, melainkan warisan otomotif yang menghadirkan kombinasi sempurna antara gaya, ketahanan, dan kenyamanan. Mercy Boxer ini adalah pilihan ideal bagi mereka yang menghargai keindahan klasik dan ketangguhan kendaraan. Hingga kini, W124 tetap menjadi ikon di hati para penggemarnya, bukti bahwa kualitas sejati tak pernah lekang oleh waktu.
Meski memiliki daya tarik yang kuat bagi para kolektor dan pecinta mobil tua, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa mempertahankan Mercy Boxer dalam kondisi prima di zaman sekarang semakin sulit. Seiring berkembangnya teknologi otomotif dan perubahan kebutuhan pasar, merawat Mercy Boxer menghadirkan tantangan tersendiri. Beberapa faktor utama di balik kesulitan ini mencakup keterbatasan suku cadang, konsumsi bahan bakar yang kurang efisien, serta tuntutan perawatan khusus.
Mercy Boxer sudah lebih dari tiga dekade sejak pertama kali diperkenalkan, dan dengan berlalunya waktu, ketersediaan suku cadang asli menjadi semakin langka. Banyak pabrikan telah berhenti memproduksi komponen khusus untuk model ini, yang membuat pemiliknya harus mencari alternatif lain, seperti suku cadang aftermarket atau bahkan komponen bekas dari mobil yang dibongkar. Sayangnya, tidak semua suku cadang aftermarket memiliki kualitas yang sama dengan komponen asli Mercedes-Benz, sehingga penggunaannya dapat mempengaruhi performa dan keawetan mobil. Situasi ini diperparah oleh tingginya harga suku cadang asli yang masih tersedia, yang sering kali jauh lebih mahal dibandingkan harga suku cadang untuk mobil modern.
Di era kendaraan listrik dan mobil hybrid yang hemat bahan bakar, Mercy Boxer dengan mesin konvensionalnya tentu tertinggal dalam hal efisiensi bahan bakar. Model-model awal W124, terutama yang menggunakan mesin bensin berkapasitas besar, memang terkenal memiliki konsumsi bahan bakar yang relatif boros. Hal ini bertolak belakang dengan tren global yang semakin menekankan pentingnya mobil irit bahan bakar demi efisiensi biaya dan keberlanjutan lingkungan. Bagi pemilik Mercy Boxer, biaya bahan bakar bisa menjadi beban tersendiri, terutama jika mobil ini digunakan sebagai kendaraan sehari-hari. Selain itu, emisi dari mesin tua seperti ini lebih tinggi dibandingkan mobil modern, yang membuatnya kurang ramah lingkungan.
Seiring meningkatnya kesadaran akan dampak polusi terhadap lingkungan, banyak negara telah menerapkan regulasi emisi yang ketat untuk kendaraan bermotor. Mobil-mobil yang diproduksi pada era Mercy Boxer belum dilengkapi teknologi pengendali emisi modern, seperti catalytic converter yang canggih atau sistem injeksi elektronik yang efisien. Hal ini membuat Mercy Boxer kurang memenuhi standar emisi saat ini, sehingga berpotensi menghadapi pembatasan di beberapa negara atau kota besar yang memberlakukan zona rendah emisi. Beberapa pemilik mobil klasik berusaha memasang komponen tambahan untuk menurunkan emisi, tetapi ini memerlukan biaya tinggi dan dapat mempengaruhi performa mesin asli.