ASAL MULA KLOROPLAS
Baik mitokondria maupun kloroplas memiliki DNA dan ribosomnya sendiri. Namun mengapa organel-organel tersebut membutuhkan DNA dan ribosom, ketika nukleus telah memiliki DNA dan sudah terdapat ribosom pada sitosol?
 Jawaban dari pertanyaan di atas, jika melihat bukti yang ada, mengacu kepada endosimbiosis.
Lynn Margulis mengatakan bahwa beberapa organel sel dulunya merupakan sel sendiri. Hal tersebut didukung dengan adanya bukti bahwa ada beberapa organel yang memiliki DNA sendiri, yaitu mitokondria, plastida/kloroplas, dan nukleus/inti sel.
Kloroplas, seperti halnya mitokondria, memiliki DNA-nya sendiri yang berbeda dengan DNA yang dimiliki oleh sel itu sendiri dan berbentuk melingkar -- sama seperti DNA yang ditemukan pada bakteri. Kloroplas dan mitokondria juga sama-sama memiliki membran ganda. Selain itu, kloroplas-kloroplas baru terbentuk dengan cara pembelahan kloroplas yang sudah ada. Proses tersebut mirip dengan proses reproduksi bakteri. Kemiripan-kemiripan ini mendukung teori bahwa kloroplas sebenarnya berasal dari bakteri yang mengandung klorofil -- atau dalam kata lain, bakteri yang mampu berfotosintesis.
Proses fotosintesis diduga pertama mengalami evolusi sekitar 2.1 hingga 2.7 miliar tahun yang lalu pada sekelompok bakteri yang diketahui sebagai cyanobacteria. Kemudian, kira-kira 1 miliar tahun lalu, sebuah sel yang merupakan nenek moyang dari tumbuh-tumbuhan dan alga menelan cyanobacterium. Umumnya peristiwa seperti ini berakhir dengan cyanobacteria yang dihancurkan oleh sel yang lebih besar, namun -- entah bagaimana -- sel bakteri ini mampu bertahan. Kedua organisme tadi bersimbiosis, dengan sel yang lebih kecil menyediakan gula yang diperoleh dari fotosintesis, dan sel yang lebih besar menyediakan molekul-molekul lain yang dibutuhkan oleh cyanobacterium.
Seiring berjalannya waktu, keduanya saling bertukar informasi genetik dan menjadi tidak terpisahkan hingga mereka menjadi sebuah organisme baru yang juga mampu melakukan fotosintesis. Milyaran tahun kemudian, organisme baru ini berevolusi menjadi tumbuhan dan alga yang telah kita kenal saat ini.
APA ITU RIBOSOM?
Ribosom adalah salah satu organel sel yang dapat ditemukan pada semua sel hidup, baik sel tumbuhan maupun sel hewan; baik sel prokariota maupun eukariota. Ribosom biasa ditemukan menempel pada Retikulum Endoplasma (RE) kasar, namun juga bisa ditemukan pada sitoplasma. Ribosom yang menempel pada RE kasar disebut ribosom terikat, sementara ribosom yang tersebar di seluruh sitoplasma disebut ribosom bebas. Ribosom juga merupakan tempat terjadinya sintesis protein. Pada ribosom terdapat RNA atau asam ribonukleat. RNA atau asam ribonukleat ini berasal dari nukleus (inti sel), tempat dimana terjadi sintesis atau pembentukan ribosom serta protein pada sel.
Perlu diketahui bahwa ada 3 tipe RNA, yaitu mRNA (messenger RNA), rRNA (ribosomal RNA), dan tRNA (transfer RNA). mRNA terletak di nukleus (inti sel) dan berfungsi untuk menyimpan informasi genetik. rRNA terletak di ribosom dan merupakan penyusun ribosom, sementara tRNA terletak di sitosol (sitoplasma) dan berfungsi untuk mentransfer protein ke ribosom.