Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta LDR, Jangan Terjebak Video Call

12 Desember 2024   21:30 Diperbarui: 12 Desember 2024   21:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi video call  hubungan jarak jauh (LDR) (Sumber foto : Freepik)

Saat ini lagi marak modus penipuan di medsos dengan oknum yang mengaku sebagai abdi masyarakat, atau abdi negara lainnya. Sekali lagi, sasaran empuknya adalah kaum perempuan. Foto profil yang digunakan adalah foto profil orang lain untuk menjerat korban.

Para pelaku biasanya memanfaatkan medsos untuk perkenalan, berlanjut ke tahap merayu agar korban terjebak dan bisa dimanipulasi. 

Data korban, kebiasaan, status, pekerjaan dan lain-lain dengan mudah dapat diakses oleh pelaku, apalagi bila nomor telepon terpampang jelas di sana! Data ini akan dipakai untuk mencari sasaran empuk dan mereka akan melenggang kangkung beraksi.

Dari beberapa kasus yang ada, korban  biasanya berani menerima panggilan video, bahkan menuruti perintah pelaku,  karena sudah merasa nyaman, dan bahkan ada yang sudah terlanjur bucin, padahal baru kenal seminggu. Tidak sedikit korban yang kehilangan materi atau justru harga diri. 

Ilustrasi speak up (Foto : Freepik)
Ilustrasi speak up (Foto : Freepik)

Panggilan video yang dibuat, diam-diam direkam oleh pelaku dengan sengaja. Adegan plus yang dibuat menjadi boomerang bagi korban, bila tidak menyerahkan sejumlah uang, maka videonya akan disebar. 

Perempuan rentan terhadap modus ini karena rasa takut atau malu untuk speak up. Malu sekaligus takut aibnya akan terbongkar menyebabkan mereka tunduk pada ancaman dan pada akhirnya pelaku bebas berkeliaran melancarkan aksinya.

Minimnya literasi digital menyebabkan korban juga tidak menyadari modus ini sejak awal. Apalagi bila ditambah dengan keterikatan emosional, semakin memperburuk keadaan dan menyebabkan korban terlibat dalam perangkap.

Dampak yang ditimbulkan bisa depresi, ada keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau juga kehilangan harga diri karena rasa malu ataupun trauma.

Lantas, apa yang harus dilakukan?

Bermedia sosial itu baik, namun tidak perlu mengumbar semua informasi pribadi di sana, apalagi meninggalkan nomor telepon yang justru membahayan diri sendiri.

Hindari menerima video call dari orang yang tidak dikenal. Jangan mudah percaya pada seseorang yang baru dikenal, apalagi di media sosial. Telusuri jejaknya, apa saja aktivitasnya, siapa saja temannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun