Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyusuri Harta Tersembunyi di Museum 1000 Moko Alor

14 Oktober 2024   15:45 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:29 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nekara dan moko di Museum 1000 Moko Alor (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Moko dengan ornamen yang minimalis (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Moko dengan ornamen yang minimalis (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Nekara, memliliki ukuran permukaan yang lebih lebar dan rata, serta kaki yang melebar pada bagian bawah. Nekara yang ada di museum ini ditemukan di Desa Aimoli Kecamatan Alor Barat Laut oleh Simon J. Oil Balol tanggal 20 Agustus 1972 berdasarkan petunjuk mimpi.

Nekara ini dikategorikan sebagai tipe Heger I, berdasarkan klasifikasi khusus nekara perunggu oleh arkeolog Franz Heger, tahun 1902. 

Nekara tipe Heger I adalah jenis nekara yang paling besar dan megah, dengan dekorasi yang sangat rumit. Banyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama di wilayah Vietnam, Indonesia (seperti di Bali, Jawa, dan Nusa Tenggara), serta Thailand.

Meskipun nekara juga sebagai alat musik, namun lebih banyak digunakan dalam upacara ritual yang bersifat keagamaan atau kesuburan. Nekara sering kali dibunyikan dalam upacara adat untuk mendatangkan hujan atau merayakan musim panen. 

Dari Samurai hingga Peralatan Masak

Di sudut lain museum, terdapat beberapa pedang samurai tergantung di dinding berwarna coklat, menghadirkan jejak hubungan antara Alor dengan dunia luar. Di sebelahnya terpampang juga parang Alor dan senjata dari Belanda.

Empat Samurai, parang Alor dan senjata Belanda (paling kanan) (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Empat Samurai, parang Alor dan senjata Belanda (paling kanan) (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Selain samurai, juga terdapat ikat pinggang yang terbuat dari rotan. Ikat pinggang ini unik, berukuran cukup besar, dengan lebar kurang lebih 10 -15 cm. Juga helm perang dari peninggalan Belanda, ada dalam kotak kaca yang terawat rapi.

Ikat pinggang dari rotan, untuk menyarungkan pedang/parang (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ikat pinggang dari rotan, untuk menyarungkan pedang/parang (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Terpajang juga berbagai peralatan masak dan penggiling jagung, benda-benda yang dahulu digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Alor. 

Kiri : meriam Belanda. Kanan : meriam Portugis (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kiri : meriam Belanda. Kanan : meriam Portugis (Foto: Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun