Nekara, memliliki ukuran permukaan yang lebih lebar dan rata, serta kaki yang melebar pada bagian bawah. Nekara yang ada di museum ini ditemukan di Desa Aimoli Kecamatan Alor Barat Laut oleh Simon J. Oil Balol tanggal 20 Agustus 1972 berdasarkan petunjuk mimpi.
Nekara ini dikategorikan sebagai tipe Heger I, berdasarkan klasifikasi khusus nekara perunggu oleh arkeolog Franz Heger, tahun 1902.Â
Nekara tipe Heger I adalah jenis nekara yang paling besar dan megah, dengan dekorasi yang sangat rumit. Banyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama di wilayah Vietnam, Indonesia (seperti di Bali, Jawa, dan Nusa Tenggara), serta Thailand.
Meskipun nekara juga sebagai alat musik, namun lebih banyak digunakan dalam upacara ritual yang bersifat keagamaan atau kesuburan. Nekara sering kali dibunyikan dalam upacara adat untuk mendatangkan hujan atau merayakan musim panen.Â
Dari Samurai hingga Peralatan Masak
Di sudut lain museum, terdapat beberapa pedang samurai tergantung di dinding berwarna coklat, menghadirkan jejak hubungan antara Alor dengan dunia luar. Di sebelahnya terpampang juga parang Alor dan senjata dari Belanda.
Selain samurai, juga terdapat ikat pinggang yang terbuat dari rotan. Ikat pinggang ini unik, berukuran cukup besar, dengan lebar kurang lebih 10 -15 cm. Juga helm perang dari peninggalan Belanda, ada dalam kotak kaca yang terawat rapi.
Terpajang juga berbagai peralatan masak dan penggiling jagung, benda-benda yang dahulu digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Alor.Â