Tanda-tanda kerusakan seperti diatas dapat menunjukkan perkiraan secara kasar jumlah mikroba yang terdapat di dalam bahan pangan tersebut.
Cuci daging sampai bersih sebelum disimpan
Agar daging tidak mudah rusak, perlu dicuci hingga bersih. Sisa-sisa darah menjadi media yang baik bagi perkembangbiakan bakteri. Pastikan bahwa daging benar-benar bersih sebelum disimpan.
Simpan daging pada suhu yang sesuai
Penyimpanan yang tidak tepat dapat mempercepat kerusakan daging dan meningkatkan risiko kontaminasi. Daging harus disimpan pada suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri patogen.Â
Suhu antara 4°C hingga 60°C (zona bahaya) adalah kisaran di mana bakteri patogen dapat tumbuh dengan cepat, karenanya penyimpanan dingin sangat dianjurkan untuk menahan laju perkembangbiakan bakteri.
Suhu penyimpanan sangat tergantung dari berapa lama daging tersebut mau disimpan. Bila akan diolah dalam waktu 24 jam, gunakan suhu yang sangat dingin, 0-4°C. Namun bila ingin diolah dalam jangka waktu lebih dari 24 jam, maka simpan daging pada penyimpanan beku atau dibawah nol derajat Celcius.Â
Penting juga untuk memperhatikan ketebalan makanan saat disimpan, supaya aliran suhu dingin bisa lebih merata dan mencapai bagian-bagian yang tersembunyi.Â
Terapkan prinsip FIFO
Biasakan untuk menerapkan prinsip FIFO (first in firs out) ketika akan mengolah makanan. Bahan makanan yang disimpan lebih awal akan dikeluarkan terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar bahan makanan yang disimpan tetap terjaga kesegarannya saat akan diolah atau disajikan.Â