Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tetap Sehat di Hari Raya: Mengelola Daging Kurban yang Aman

17 Juni 2024   21:33 Diperbarui: 18 Juni 2024   08:30 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Mufidpwt/Pixabay

 Tanda-tanda kerusakan seperti diatas dapat menunjukkan perkiraan secara kasar jumlah mikroba yang terdapat di dalam bahan pangan tersebut.

Cuci daging sampai bersih sebelum disimpan

Agar daging tidak mudah rusak, perlu dicuci hingga bersih. Sisa-sisa darah menjadi media yang baik bagi perkembangbiakan bakteri. Pastikan bahwa daging benar-benar bersih sebelum disimpan.

Simpan daging pada suhu yang sesuai

Penyimpanan yang tidak tepat dapat mempercepat kerusakan daging dan meningkatkan risiko kontaminasi. Daging harus disimpan pada suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri patogen. 

Suhu antara 4°C hingga 60°C (zona bahaya) adalah kisaran di mana bakteri patogen dapat tumbuh dengan cepat, karenanya penyimpanan dingin sangat dianjurkan untuk menahan laju perkembangbiakan bakteri.

Suhu penyimpanan sangat tergantung dari berapa lama daging tersebut mau disimpan. Bila akan diolah dalam waktu 24 jam, gunakan suhu yang sangat dingin, 0-4°C. Namun bila ingin diolah dalam jangka waktu lebih dari 24 jam, maka simpan daging pada penyimpanan beku atau dibawah nol derajat Celcius. 

Penting juga untuk memperhatikan ketebalan makanan saat disimpan, supaya aliran suhu dingin bisa lebih merata dan mencapai bagian-bagian yang tersembunyi. 

Terapkan prinsip FIFO

Biasakan untuk menerapkan prinsip FIFO (first in firs out) ketika akan mengolah makanan. Bahan makanan yang disimpan lebih awal akan dikeluarkan terlebih dahulu.

Hal ini dilakukan untuk menjaga agar bahan makanan yang disimpan tetap terjaga kesegarannya saat akan diolah atau disajikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun