Di hadapan monumen ini, terdapat spot pandang Kota Ende. Dari sini kita bisa melihat sebagian Kota Ende dan deretan gunung di belakangnya. Sunset yang indah terlihat dari arah bagian belakang monumen.
Kopi lokal dan Percetakan Nusa IndahÂ
Ende, memiliki jenis kopi yang terasa nikmat di lidah. Kopi Sokoria. Kopi ini termasuk jenis Arabica yang ditanam di atas ketinggian 1200-1400 mdpl. Namun, masih ada jenis lainnya yang bisa ditemukan di sana, termasuk Robusta, juga Y. cattura dan Juria yang rasanya jauh lebih enak dan harganya lebih mahal.
Sebagai pencinta kopi, Saya ingin menikmati kopi lokal yang ada di sana. Juga tempat nongki yang nyaman, tidak begitu ramai. Perkara tempat nongki ini sebenarnya tanpa sengaja, ketika Saya berkunjung ke Serambi Soekarno di Ende yang terletak di Biara Santo Yosef, persis di sebelah Gereja Katedral.
Om Berto, yang rela mengantar kami berkeliling Kota Ende sore itu, menawarkan sebuah tempat nongki yang katanya bagus. Katanya lagi, letaknya sangat dekat dengan Serambi Soekarno.Â
Penasaran, Saya bersama teman Saya mengiyakan. Benar saja, ternyata jaraknya sangat dekat. Hanya butuh seratus langkah kurang lebih. Om Berto membawa kami menyusuri bengkel pertukangan milik misi. Persis di sebelah bengkel misi tersebut, terdapat bangunan tua yang menjadi tempat percetakan Nusa Indah.
Saya ingat persis, sekitar tahun tujuh puluh atau delapan puluhan, Nusa Indah menjadi satu-satunya percetakan di Flores. Percetakan ini juga memiliki Toko Buku Nusa Indah yang tersebar hingga ke Manggarai saat itu dan menjual hasil cetakannya di sana.Â
Akhirnya Saya menemukan tempat yang penuh sejarah itu. Sayangnya, Saya tidak sempat mengintip ke dalamnya, karena terburu-buru dan pintunya tertutup rapat.
Bangunan lama Biara SVD yang dimanfaatkan
Kami melewati tanjakan kecil di samping bangunan. Kondisi bangunan tua dan lokasi sekitar yang sepi membuat kami ragu-ragu. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana.Â
Pintu masuk tempat nongki itu, pagarnya dibuka setengah. Kami melangkahkan kaki ke sana, tidak berani berekspektasi tinggi. Takut kecewa terlalu dalam.Â