Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dari Selasar hingga Serambi Soekarno di Ende

23 Februari 2024   22:06 Diperbarui: 24 Februari 2024   14:51 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepanjang area samping menuju serambi, terpajang foto-foto Presiden RI dan pada bagian bawah foto dilengkapi dengan kursi kayu dan rotan dengan model yang sudah usang namun sangat terawat. Ada tulisan peringatan untuk tidak memindahkan kursi simbolis yang ada sepanjang lorong tersebut. 

Tampak samping Serambi Soekarno, dipenuhi bunga (Foto : Theodolfi)
Tampak samping Serambi Soekarno, dipenuhi bunga (Foto : Theodolfi)

Serambi utama diberi latar merah putih pada salah satu sisinya, ada burung garuda dan tulisan Pancasila dengan tinta emas beserta gambar pulau-pulau di Indonesia. Pada bagian kiri dinding terdapat lukisan Bung Karno bersama dua biarawan dari Belanda.

Patung Bung Karno berwarna abu-abu dengan posisi duduk santai namun tetap tegap menghadap laut, berada di tengah serambi. Tulisan berisi informasi tentang Serambi Soekarno, tertuang di atas plakat berwarna hitam di samping lukisan biarawan. 

(Foto : Theodolfi)
(Foto : Theodolfi)

Bung Karno sering berdiskusi dengan biarawan terkait rencana pementasan tonil atau sandiwara. Tidak heran, karena pementasan tonil biasanya dilakukan di Gedung Immaculata, milik biara. Di sana, Bung Karno membakar semangat juang untuk merdeka dari penjajahan melalui tonil yang dimainkan. 

(Foto : Theodolfi)
(Foto : Theodolfi)

Tonil pertama yang ditulis Bung Karno adalah Dr. Syaitan (dokter Setan) yang dimainkan bersama Kelimoetoe Toneel Club. Tonil ini sarat pesan moral tentang semangat juang bangsa Indonesia yang tetap hidup dalam hati. Kurang lebih ada 17 tonil yang dibuat oleh Bung Karno dan 13 diantaranya dibuat di Ende.

"Berikan aku seribu orangtua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya...Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" (Bung Karno)

Referensi: 1, 2

Kupang, 23 Februari 2024

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun