Selain tandikap, etalase Pak Sipri juga diramaikan oleh manisnya pernak-pernik seperti patung kayu. Diantaranya adalah tanduk rumah.
Tanduk rumah adalah benda yang menyerupai kepala dan biasanya digunakan pada bubungan atap rumah adat di Sumba. Tanduk rumah pada atap, biasanya sepasang, sebagai simbol laki-laki dan perempuan dan saling berhadapan.
Mata jeli Saya juga menangkap deretan pernak-pernik pemanis kepala. Sisir sirkam berukuran cukup besar terbuat dari tulang ikan hiu.
Sisir sirkam ini biasanya digunakan sebagai hiasan kepala perempuan yang digunakan pada acara adat tertentu. Selain sisir sirkam, ada juga tulang ikan hiu yang dibentuk menyerupai stik atau tongkat ramping dengan ujung yang agak runcing dan disisipkan pada rambut.Â
Masih banyak pernak pernik unik lainnya yang menjadi pemanis etalase. Semanis harganya juga. Kalung terbuat dari batu, hiasan mamuli (lambang kesuburan wanita) terbuat dari bahan imitasi dan tas anyaman pandan yang diberi tali selendang Sumba.
Cantiknya tenunan berbahan kapas
 Kalau sedang berkunjung ke Sumba, pastikan kantong celana terisi penuh. Tenunan cantiknya, tanpa terasa, bisa menguras isi kantong dalam sekejap.Â
Lihat sana, tengok sini, harus kuat iman. Agar tidak tergoda dengan motif dan corak yang menari-nari di depan mata. Saya pun sering pulang dengan kekalahan kantong yang mendalam.Â
Untuk selembar selendang tenun yang agak lebar, harganya bisa lima atau enam angka nol. Apalagi kalau bahan yang dipakai adalah bahan alami, dari kapas atau menggunakan pewarna alam, harganya bisa lebih dari itu.