Suasana hening dan sepi di taman doa yang terletak di kaki gunung ini, memang sangat tepat untuk merelakskan diri dari berbagai kepenatan.Â
Suara gemericik air yang mengalir dari kolam kecil berisi tanaman bunga teratai yang terletak di area gua yang lebih rendah, sungguh menyejukkan hati dan mengalirkan energi positif dalam diri.
Ingin rasanya berdiam di sana lebih lama lagi, namun masih ada beberapa tempat lagi yang perlu dikunjungi hari itu. Setelah menyalakan lilin di sana dan menyampaikan ujud pribadi, akhirnya kami bergegas untuk menelusuri lokasi berikutnya.
Suara cekikikan sekelompok gadis remaja terdengar riang saat mereka mengambil beberapa jepretan di sana, terdengar semakin menjauh di belakang kami.
Biara Adorasi Tritunggal Mahakudus
Biara milik suster-suster SSpSAP (Servarum Spiritus Sancti de Adoratione Perpetua) ini terletak di jalur lingkar luar Ruteng. Menuju ke lokasi ini juga hanya butuh waktu tidak sampai 20 menit berkendara.Â
Biara ini memiliki sebuah kapela bergaya arsitektur Eropa dengan atap berwarna merah marun. Kapela ini dibuka untuk umum dari jam 5 pagi hingga jam 7 malam waktu setempat.
Umat Katolik yang ingin mengikuti misa harian, bisa mengikutinya pada jam 06.30 pagi, dan misa hari Minggu pada jam 7 pagi.Â
Bagian dalam kapela adorasi ini dihiasi oleh kaca patri berwarna kuning yang meneruskan cahaya yang hangat ke dalam ruangan. Deretan bangku kayu yang bersih, tertata rapi, senada dengan warna langit-langit coklat di atasnya.