Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesparani II di Kota Kupang: Dari Nusa Tenggara Timur untuk Nusantara

30 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 4 November 2022   09:33 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan penari Diakontas Flobamorata (foto : Claudya Ragu/dokpri)

Ribuan penari sedang mempersiapkan diri (Foto : Agustina Kende/dokpri)
Ribuan penari sedang mempersiapkan diri (Foto : Agustina Kende/dokpri)

Pelajar dan mahasiswa terlibat dalam tarian kolosal

Seremonial pembukaan Pesparani diawali dengan tarian massal oleh kelompok penari yang mengenakan kostum biru dipadankan dengan tenunan. Ribuan penari tersebut bergerak seirama musik tradisional yang bergema. 

Tampilan penari Diakontas Flobamorata (foto : Claudya Ragu/dokpri)
Tampilan penari Diakontas Flobamorata (foto : Claudya Ragu/dokpri)

Suasana semakin haru saat 1120 penari yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, komunitas Frater Seminari Tinggi, para suster biarawati maupun orang muda Katolik (OMK) Kota Kupang membawakan tarian kolosal Diakontas Flobamorata.  

Tarian ini melukiskan kemegahan dan kesucian peran Bunda Maria dalam gereja Katolik, yang digambarkan melalui formasi Roh Kudus dalam lambang Rosario.

Penguatan nilai keberagaman dan toleransi

Di tengah maraknya upaya berbagai pihak yang ingin memecah belah persatuan Indonesia dengan berbagai cara, kegiatan Pesparani hendaknya menjadi momentum berharga untuk menguatkan nilai keberagaman dan toleransi dengan melibatkan berbagai umat beragama dalam pagelaran akbar ini. 

Panggung utama acara pembukaan Pesparani (Foto : Claudya Ragu/ dokpri)
Panggung utama acara pembukaan Pesparani (Foto : Claudya Ragu/ dokpri)

Harapan ini disampaikan oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, saat membuka kegiatan Pesparani secara virtual.  Pesan senada juga disampaikan oleh Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat. 

Menurut Laiskodat, keberagaman dan toleransi adalah harta kekayaan yang  menjadi sumber kekuatan bangsa untuk bertumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun