Tulisan berikut ini, bercerita tentang kehadiran Pak Tjip dan Bunda Rose di Kupang, bulan Agustus lalu. Mungkin sudah terlambat, tapi Saya percaya bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk menuliskan tentang sebuah kebaikan.Â
"Pertemuan malam ini tak kulupakan, pertemuan hari ini membawa kesan
Walau sejenak bertemu, hanya sekilas memandang
Cukup memberi kenangan indah dan syahdu......."
Lirik lagu lawas  'Pertemuan' milik Yuni Shara, bergema lembut di Restoran Nelayan Kota Kupang.  Menenangkan hati, menyambut pertemuan malam itu. Angin yang bertiup kencang di bulan Agustus, tidak menyurutkan semangat untuk bertemu seorang Maestro di Kompasiana, Pak Tjiptadinata,  dan tentu saja bersama kekasih hatinya, Bunda Rose.Â
Tanggal 25 Agustus, menjadi tanggal yang akan diingat selalu. Â Paling tidak, untuk tiga Kners di Kota Kupang yang sempat hadir malam itu, Arnold Adoe, Neno Anderias Salukh dan saya sendiri. Â Hampir tidak percaya, bila sepasang suami istri yang menjadi inspirasi bagi begitu banyak Kners lainnya, benar-benar hadir di Kota Kupang.
Beruntung, dalam artikel yang diposting Pak Tjip, tercantum tanggal pertemuan di Kupang. Setelah mengkonfirmasi beberapa Kners lainnya, yang bisa hadir ternyata hanya kami bertiga. Bahkan, Neno harus menempuh perjalanan empat jam dari Kabupaten TTS untuk bertemu Pak Tjip dan Bunda Rose.Â
Kami tidak sendiri
Rasa gembira menyelimuti diri, saat Pak Tjip dan Bunda Rose akhirnya memutuskan untuk menjadikan Kota Kupang sebagai salah satu destinasi kunjungan berikutnya.Â
Besarnya kerinduan Kners berbagi cerita dan semangat dengan pasangan yang sangat menginspirasi ini, tidak dibatasi oleh jarak. Ibarat menunggu pacar, rasanya gemoy. Takut dighosting. Takut di PHP. Â
Ternyata Pak Tjip dan Bunda Rose benar-benar memenuhi janjinya. Seperti mimpi rasanya, bisa bertemu secara langsung dengan pasangan luar biasa yang menginspirasi ini.Â