Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengenal Ende Lebih Dekat, Tempat Bung Karno Diasingkan

2 Juni 2022   17:47 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:47 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenunan Ende yang menawan (Dokumentasi pribadi)

Tenun untuk pria berbeda motifnya dengan tenunan untuk wanita. Umumnya tenunan pria didominasi dengan garis-garis lurus berwarna biru ke arah samping (ragi sura mbao) ataupun lurus ke bawah (ragi surang ndari). Tenunan untuk wanita, kaya akan motif, baik flora dan fauna.

Ubi Nuabosi yang Lumer di Mulut

Salah satu pangan lokal yang wajib dicoba adalah ubi nuabosi. Ubi nuabosi adalah singkong yang memiliki citarasa dan kelembutan yang berbeda dengan ubi lainnya.

Masyarakat setempat mengolah jenis ubi ini menjadi beraneka makanan yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh, dibuatkan keripik, atau dikukus begitu saja. Produksi kripik ubi nuabosi dari Ende sudah terkenal kemana-mana. Tersedia aneka rasa, original, manis, asin, atau balado manis atau pedas.

Mengolah ubi ini cukup dengan mengukus sebentar, rasanya lumer di mulut, apalagi bila disajikan dengan sambal terasi atau sambal teri, atau hanya sekedar dinikmati dengan secangkir kopi Flores.

Selain ubi nuabosi, merica dari Ende memiliki kualitas yang sangat baik. Butir-butir merica yang besar dan segar serta aromanya yang kuat membuatnya menjadi incaran kaum perempuan. Merica mudah ditemukan di pasar tradisional di Ende.

Ecowisata di Detusoko

Terletak pada daerah ketinggian 800 mdpl, Detusoko menawarkan wisata lingkungan yang menarik. Hanya berjarak kurang lebih 33 km dari Ende dan didukung dengan suasana yang sejuk membuat tempat ini layak untuk dikunjungi.

Desa wisata Detusoko menawarkan konsep wisata yang banyak diburu oleh wisatawan yang berasal dari kota besar atau yang ingin ‘healing’ dengan terjun langsung membaur bersama masyarakat setempat. Konsep wisata yang ditawarkan di sini adalah agro wisata, wisata edukasi, wisata kuliner dan tidak lupa wisata budaya.

Karena terletak pada wilayah pertanian yang subur, tidaklah heran, sangat mudah untuk menemukan mawar beraneka warna dan ukuran di sini, yang sulit untuk ditemukan di tempat lainnya. 

Bawalah pulang seikat mawar dari sini. Berikan untuk mereka yang dikasihi.

Referensi : 1, 2

Kupang, 2 Juni 2022

Ragu Theodolfi untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun