Di taman ini Bung Karno merenungkan butir-butir mutiara yang menjadi dasar negara Indonesia hingga saat ini. Di bagian bawah pohon sukun yang ada di sana, tertulis kalimat ini.
“Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila”
Danau Kelimutu yang Mendunia
Danau Kelimutu yang terkenal, terletak dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu. Kawahnya terbentuk dari hasil letusan Gunung Kelimutu tahun 1886. Hasil letusan itu menciptakan tiga kawah dengan warna yang berbeda, warna merah (penduduk setempat menyebutnya tiwu ata polo), warna biru (tiwu ko’o fai nuwa wuri) dan warna putih (tiwu ata bupu).
Masyarakat setempat meyakini bahwa tiwu ata polo menjadi tempat berdiamnya arwah orang jahat, tiwu ata bupu dihuni oleh arwah orangtua dan tiwu ko'o fai nuwa wuri ditempati oleh arwah anak-anak muda.
Untuk mencapai Danau Kelimutu, bisa berangkat dini hari dari Ende, menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Butuh waktu satu setengah hingga dua jam dari Ende. Namun, bila ingin menyaksikan suasana matahari terbit (sunrise) yang indah, Desa Moni sebagai salah satu desa terdekat dengan Kelimutu bisa dipilih. Tersedia tempat penginapan dengan harga terjangkau.
Tenun Ende yang Memikat
Tidaklah lengkap kalau ke Ende tanpa membawa pulang tenunan. Berbeda dengan tenunan dari daerah lainnya, warna-warna yang lebih gelap umumnya ditemukan pada tenunan Ende.
Tenunan Ende banyak dipengaruhi oleh budaya Eropa, dengan dominasi warna coklat dan merah, sedangkan tenunan Lio lebih mirip pada kain patola India.