Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lakukan Hal Ini untuk Menghindari Alergi Debu Rumah

12 Mei 2022   09:06 Diperbarui: 10 Juli 2022   06:21 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamar tidur bersih dan sehat (Pexels.com)

"Rumah adalah tempat di mana kita harus merasa aman dan nyaman." - Catherine Pulsifer.

Saat lelah bekerja atau beraktivitas seharian, merebahkan diri di ranjang yang nyaman menjadi salah satu solusi yang dipilih oleh sebagian orang. Tubuh, jiwa dan pikiran membutuhkan istirahat yang cukup untuk dapat melanjutkan kehidupan pada hari berikutnya.

Istirahat yang berkualitas tercapai bila suasana kamar tidur mendukung untuk tujuan tersebut. Kamar tidur adalah salah satu bagian penting dari rumah yang perlu mendapat perhatian. Pasalnya, sepertiga hidup kita dihabiskan di sana.

Bayangkan apa jadinya bila kamar tidur berantakan, bukan kenyamanan saat beristirahat yang didapatkan, namun berbagai penyakit lain seperti hipertensi, stress berlebihan, kesulitan tidur, alergi debu bahkan asma bisa menyerang kapan saja.

Waspada terhadap debu rumah

Partikel debu memiliki ukuran yang kecil. Karena sangat kecil, debu bisa melayang dan berpindah dari satu bagian rumah ke bagian lainnya. Aktivitas menyapu ataupun membersihkan tempat tidur menggunakan sapulidi yang dilakukan setiap hari pun berpotensi membuat debu melayang ke mana-mana dan terhirup oleh penghuninya.

Selain mengandung berbagai benda-benda yang sangat kecil, seperti jamur, tungau debu yang kecil, partikel kotoran hewan,  debu rumah juga menyimpan berbagai residu pestisida, asbes dan bahan kimia lainnya yang membahayakan kesehatan bila terhirup.

Bagi penderita asma, kehadiran debu rumah tentu dapat memperparah kondisi kesehatan mereka. Timbunan debu rumah berhubungan dengan tungau yang dapat menyebabkan alergi bagi orang yang rentan atau bisa menyebabkan dermatitis atau peradangan pada kulit.

Tungau debu (dust mite) yang biasanya menempel pada karpet, tempat tidur, kasur, bantal maupun seprei, hidup dari memakan serpihan kulit mati manusia yang terkelupas secara alami. 

Tungau akan sulit dihilangkan, namun populasi tungau dapat dikurangi dengan melakukan kegiatan pembersihan area kamar tidur dengan tepat.

Ciptakan kebersihan dalam kamar tidur

Membersihkan debu di area kamar tidur perlu dilakukan dengan hati-hati. Debu yang menempel pada kasur atau bantal akan dengan mudah beterbangan kemana-mana saat dibersihkan dengan sapu lidi. 

Demikian halnya saat lantai dibersihkan dengan menggunakan sapu. Debu yang mengandung kuman berbahaya tidak akan kemana-mana, tetap akan berada di area kamar Anda.

Menggunakan lap basah untuk membersihkan lantai dan perabot

Bila tidak memiliki penghisap debu, gunakan lap basah ketika membersihkan lantai maupun perabot.

Pilihlah bahan yang baik, misalnya microfiber yang mampu menyerap debu dengan maksimal. Bersihkan terlebih dahulu perabot yang ada, kemudian lantainya.

Menggunakan pengisap debu

Gunakan pengisap debu untuk membersihkan karpet, sofa, tempat tidur maupun gorden atau kerai.

Tungau debu rumah sangat menyukai area ini, terutama karpet. Bulu atau serat karpet akan menjadi tempat persembunyian dan perkembangbiakan yang paling aman bagi tungau debu. Bersihkan dengan menggunakan penghisap debu secara teratur.

Mengganti seprai secara rutin

Cobalah untuk mengganti seprai di rumah Anda secara rutin. Lakukan minimal seminggu sekali dan mencucinya dengan deterjen.

Selain seprai, gorden di kamar tidur juga perlu mendapat perhatian khusus. Ganti gorden minimal tiga bulan sekali, tergantung banyaknya debu.

Hindari penggunaan kasur yang berisi kapuk

Kasur yang berisi kapuk akan menyimpan debu. Selain debu, kasur kapuk juga akan menjadi tempat persembunyian yang sangat baik bagi kutu busuk.

Hindari penumpukan barang di kamar tidur

Kamar tidur sebaiknya hanya menjadi tempat istirahat, bukan tempat memajang sepatu atau menggantung pakaian. Sepatu yang dipajang di rak akan menjadi tempat persinggahan yang empuk bagi debu maupun kuman yang lain.

Bila terpaksa diletakkan di kamar, bersihkan sepatu dan rak secara rutin, terutama ketika kembali dari luar ruangan.

Pakaian yang menggantung juga selain menumpuk debu, juga akan menjadi tempat peristirahatan yang nyaman bagi nyamuk Aedes aegipty, penular demam dengue.

Lembaran buku yang usang atau tua berpotensi menjadi tempat bersarangnya debu. Jangan letakkan buku tua di kamar tidur.

Deratan buku tua yang tida tertata dalam kamar (Pexels.com)
Deratan buku tua yang tida tertata dalam kamar (Pexels.com)

Bersihkan ambang jendela

Ambang jendela merupakan permukaan yang paling cepat kotor, menerima debu dan juga memiliki potensi untuk berkembangbiaknya jamur. Bersihkan ambang jendela secara rutin menggunakan lap basah atau penghisap debu.

Jangan meletakkan boneka yang berbulu

Jangan meletakkan boneka berbulu di kamar tidur. Material yang berbulu menjadi sarang penyimpanan debu. Simpan boneka atau mainan anak Anda di tempat yang tertutup. Bersihkan juga secara rutin dengan cara mencuci dengan deterjen.

Membersihkan saringan udara secara rutin

Lakukan hal ini secara rutin apabila menggunakan pendingin ruangan (AC).

Kurangi penggunaan kipas angin 

Penggunaan kipas angin secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama akibat debu yang diterbangkan oleh putaran kipas angin tersebut. Bersihkan kipas angin secara rutin.

Penggunaan kipas angin dapat diganti dengan exhaust fan untuk membantu pertukaran udara dari dalam ruangan.

Penggunaan kipas angin dapat membahayakan kesehatan (Pexels.com)
Penggunaan kipas angin dapat membahayakan kesehatan (Pexels.com)

Selain kebersihan ruang dalam rumah, pencahayaan alami serta sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan untuk kesehatan penghuni rumah. Sinar matahari dapat meminimalisir organisme yang berbahaya bagi kesehatan.

Namun, bila kondisi rumah tidak memungkinkan untuk sinar matahari menembus ke dalam, aliran udara yang lancar melalui ventilasi atau bukaan pintu dan jendela dapat mengurangi kelembaban dalam rumah.

Dengan demikian, organisme yang mudah berkembangbiak pada kondisi yang lembab dapat dikurangi jumlahnya, sehingga penghuni rumah merasa nyaman dan sehat.

#Sehat dimulai dari Saya

Kupang, 12 Mei 2022

RT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun