Pada awalnya tidak ditanggapi, kami menganggap itu ulah anak-anak yang kesal atau karena mereka bandel.  Ketika ditanyakan, alasan ART adalah anak-anak nakal, bla bla bla... Sesederhana itu. Â
Karena masih butuh tenaga ART, terpaksa mengurut dada, bahkan  menyimpan kedongkolan dalam hati. Akhirnya hanya mengingatkan agar sabar menghadapi anak-anak. Anak-anak juga diberi nasehat agar patuh dan tidak membandel.Â
Namun, ketika frekuensi laporan anak-anak semakin sering dan ada indikasi kekerasan pada anak, misalnya lengan mereka lebam atau ada bekas goresan kuku, hal ini tidak dapat ditolerir lagi. Terpaksa diberhentikan.Â
Anak-anak menjadi tidak mandiri
Pengalaman lainnya saat memiliki ART adalah anak-anak yang tadinya sudah memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing pura-pura lupa dengan tugas mereka. Banyak alasan yang dibuat sehingga mereka bebas dari tugas dan tanggungjawab.Â
Sejak SD, anak-anak memang telah diajarkan untuk mengurus diri mereka sendiri. Jadwal pembagian kerja tertulis jelas. Hari ini si sulung mengerjakan apa, anak tengah membereskan yang mana dan si bungsu melakukan apa.
Jadi, saat ada ART di rumah, mereka bertiga benar-benar merasa merdeka. Lagipula sang ART melarang mereka masuk dapur karena sempit dan membuat pekerjaannya bertambah, katanya.Â
Tidak ada penyalur ART yang resmi
Mendapatkan seorang ART, tidak selalu mudah saat sekarang. Butuh koneksi yang luas dengan teman, temannya teman, tetangga, saudara jauh maupun saudara dekat. Tidak ada jasa penyalur yang resmi.Â
Untuk ini biasanya kami meminta salinan KTP dan nomor kontak keluarganya. Untuk urusan nomor kontak  keluarga ini kami seringkali dibohongi juga. Hadeuh!
Hal ini membuat kesulitan saat ART berulah, tidak bisa komplain. Hanya bisa pasrah. Menerima kondisi yang ada dengan lapang dada.Â
Menimbulkan ketidaknyamanan
Meskipun pada awal masuk kerja, ART telah mendapatkan informasi tentang hal-hal apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, tetap saja ada diantara mereka yang melanggar aturan tidak tertulis tersebut.Â
Pelanggaran terhadap aturan tak tertulis tersebut, sering meyebabkan ketidaknyamanan. Beberapa aktivitas ini  sering dilakukan oleh ART kami sehingga membuat tidak nyaman.